Calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Idham Azis tergantung pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Indonesian Police Watch (IPW) berpandangan, bursa pencalonan akan terlihat pada situasi politik menjelang pesta demoktrasi lokal nanti.
Ketua Presidium IPW Neta S. Pane menuturkan, situasi keamanan dan ketertiban juga menjadi unsur penentu. Dari kedua situasi itu, dia menduga, November 2020 akan mulai terlihat calon kuat untuk mengisi jabatan orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
"Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, tentunya perlu dicermati. Terutama menyangkut situasi kamtibmas agar perekonomian nasional berjalan maksimal," kata Neta, melalui pesan singkat, Minggu (21/6).
Menurut Neta, Geng Solo sampai saat ini masih belum menjadi kandidat kuat mengisi jabatan Kapolri. Sebagaimana diketahui, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Listyo Sigit disebut-sebut sebagai sosok mewakili Geng Solo.
"Jika dicermati, peta kekuatan figur calon kapolri Geng Solo saat ini maupun Kabareskrim Sigit, berada di atas angin meski menemui beberapa kendala," ucapnya.
Sebelumnya, IPW merilis delapan nama yang masuk ke dalam bursa calon Kapolri. Delapan nama itu disebut telah menjadi perbincangan di dalam internal Polri dan kemungkinan masuk pertimbangan Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti).
Delapan nama itu adalah Komjen Rycho Amelza (Kabaintelkam), Komjen Agus Andrianto (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Listyo Sigit (Kabareskrim), dan Komjen Gatot Eddy (Wakapolri). Sedangkan, untuk bintang dua Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Ahmad Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadhil Imran (Kapolda Jatim).