close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi odong-odong. Foto ntmc
icon caption
Ilustrasi odong-odong. Foto ntmc
Nasional
Selasa, 26 Juli 2022 16:38

Odong-odong tertabrak kereta di Serang, 9 orang tewas

Polisi telah mengamankan pengemudi odong-odong untuk dimintai keterangan dalam rangka penyelidikan.
swipe

Kereta api menabrak mobil odong-odong di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kampung Silebu, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang pada Selasa (26/7) sekitar pukul 11.30 WIB. Belasan orang menjadi korban dalam peristiwa ini.

“Benar telah terjadi kecelakaan lalu lintas odong-odong yang tertabrak kereta di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kampung Silebu, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang,” kata Kapolres Serang AKBP Yudha Satria dalam keterangan, Selasa (26/7).

Odong-odong adalah nama angkutan wisata yang biasa mengelilingi kampung. Kendaraan merupakan mobil yang dimodifikasi untuk bisa memuat banyak penumpang. Umumnya odong-odong dinaikin anak-anak, sementara orang dewasanya mendampingi.

Kejadian itu bermula pada Selasa (16/7) di mana JL (27) mendapat penumpang di Kp. Cibetik, Desa Pabuaran, Kecamatan Walantaka sebanyak 20 orang penumpang. Mereka terdiri dari anak-anak dan orang dewasa.

Rencananya, ia membawa penumpang melalui rute tujuan Kp. Cibetik - Ds. Silebu - Ds. Sukajadi - Ds. Sentul dan kembali ke Kp. Cibetik. Ketika sampai tepatnya di rel kereta tanpa palang pintu di Kp. Silebu, tiba-tiba kereta datang dari arah Serang - Rangkasbitung menabrak bagian belakang samping kiri odong-odong tersebut. 

Odong-odongnya juga terseret sehingga penumpang terpental dan menyebabkan korban meninggal dunia dilarikan ke RSUD Dr. Drajat Prawira Negara, sedangkan korban luka dilarikan ke Puskesmas Silebu.

Menurutnya, pada kejadian tersebut menimbulkan kerugian materi sebanyak Rp3 juta. Akibat dari kecelakaan tersebut menyebabkan tiga anak dan 6 orang dewasa meninggal dunia.

“Odong-odong yang penuh penumpang tersebut terpental dan sebagian bodinya hancur, untuk data sementara akibat kecelakaan tersebut sembilan orang dilaporkan tewas dan 10 luka,” kata Yudha.

Polisi telah mengamankan pengemudi odong-odong untuk dimintai keterangan dalam rangka penyelidikan. Olah TKP bersama Tim Trafic Accident Analyst (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Banten juga berjalan.

Yudha menambahkan Polres Serang akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dengan PJKA agar membuat palang pintu perlintasan kereta api sehingga dapat mengantisipasi agar kejadian tidak terulang kembali. Ia menegaskan mobil odong-odong tidak diperbolehkan digunakan di jalanan umum karena bukan peruntukannya, dan berharap agar orang tua tidak membiarkan anaknya ikut naik odong-odong yang melintasi jalan raya.

Untuk korban luka yang sudah pulang ke rumah Kp. Cibetik RT 10/03 Kelurahan Pangampelan Kec. Walantaka berjumlah 10 orang. Mereka berusia 3-8 tahun.

Adapun korban meninggal dunia beralamat di Kp. Cibetik Rt 10/03 Kelurahan Pangampelan Kec. Walantaka ada sembilan orang. Mereka berusia 2-60 tahun.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan