Operasi yang dilakukan sejumlah intel polisi mengungkap terdapat tiga titik yang menjadi tempat kumpul massa sebelum menggelar aksi demonstrasi yang berujung ricuh di Manokwari, Papua Barat. Demikian diungkapkan Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi.
"Intelijen kami pun bekerja siang malam untuk mendeteksi segala kemungkinan yang dapat terjadi. Setelah ricuh 19 Agustus lalu, ada tiga titik yang menjadi konsentrasi kami yakni Amban, Fanindi Pantai dan Sanggeng. Tiga lokasi ini sering menjadi titik kumpul massa," kata Adam di Manokwari, Papua, pada Senin (9/9).
Adam mengatakan, personel pengamanan masih bersiaga di Manokwari, Papua Barat untuk mengantisipasi gerakan massa yang dapat mengganggu situasi keamanan di daerah tersebut. "Anggota kami termasuk personel BKO (bawah kendali operasi) masih terus bersiaga. Ini untuk memastikan Manokwari benar-benar aman," ujarnya.
Ia mengemukakan, situasi keamanan di daerah Manokwari semakin kondusif. Aktivitas masyarakat sudah berjalan seperti biasa. Saat ini, sudah tidak ada lagi isu atau pun informasi terkait seruan aksi.
“Yang ada aksi spontan, seperti yang terjadi siang tadi di Fanindi Manokwari. Jumlahnya pun tidak seberapa, tapi kami terus antisipasi personel selalu siap," ucap Adam.
Adam mengemukakan, hingga kini gelombang aksi di Manokwari terus berkurang. Sebelumnya, kata dia, sempat beredar seruan aksi, sehingga membuat warga panik.
Pasukan pengamanan pun lantas disiagakan di sejumlah titik untuk mengantisipasi aksi demo susulan tersebut. Menurut dia, isu yang diusung para demonstran tersebut sudah bergeser dari kasus rasis di Surabaya ke isu referendum.
Namun demikian, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir terkait adanya beberapa aksi dari kelompok massa di daerah Manokwari. Aksi tersebut pun masih berjalan damai. Aparat keamanan pun terus bersiaga melakukan pemantauan.
"Kami tidak mengizinkan massa untuk melakukan long march, selain karena tidak sesuai prosedur, itu kami lakukan agar tidak memicu pelibatan massa di luar dari mereka yang dapat bertindak anarkis," kata Adam.
Namun demikian, ia pun mempersilakan masyarakat beraktivitas seperti biasa. Aparat Polri bersama TNI terus melakukan patroli secara rutin untuk mengantisipasi gangguan keamanan. “Kita berdoa sama-sama Manokwari segera pulih 100%,” kata Adam. (Ant)