close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Operasi Lilin 2020. Alinea.id/Oky Diaz
icon caption
Ilustrasi Operasi Lilin 2020. Alinea.id/Oky Diaz
Nasional
Kamis, 24 Desember 2020 17:16

Operasi Lilin 2020: Siasat Polri menjaga Nataru aman dari Covid-19

Polri menerjunkan sekitar 123 ribu personel gabungan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2021.
swipe

Didampingi sejumlah petinggi Polri, Wakapolri Komjen Polri Gatot Eddy Pramono meninjau pengamanan libur Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru) di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (24/11). Berangkat dari Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, menggunakan helikopter, Gatot menyaksikan langsung arus kendaraan dari dan ke Pelabuhan Merak. 

"Mengecek kesiapan anggota dalam kegiatan pengamanannya. Apakah sudah dilaksanakan apa belum dan juga kesiapan alat dari yang dimilikinya. Kalau saya melihat di udara, arus lalu lintas di jalan tol masih normal-normal saja," kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Alinea.id

Menurut Gatot, puncak arus mudik libur Natal sudah terjadi pada 19 Desember 2020. Ketika itu, terjadi kenaikan jumlah kendaraan, baik pribadi maupun bus, yang keluar dari Pelabuhan Merak. Namun, jumlah penumpang yang keluar dari pelabuhan Merak menurun jika dibanding tahun lalu.

"Hari ini khususnya juga tidak terlalu tinggi. Kalau menurut keterangan manajer, puncak arus mudik kemarin itu ada pada tanggal 19 Desember, memang ada peningkatan jumlah kendaraan pribadi dan truk. Itu peningkatan 59%. Tetapi, jumlah orangnya mengalami penurunan dibanding tahun lalu sebanyak 66%," ujarnya.

Kunjungan Gatot ke Pelabuhan Merak untuk memastikan kesiapan personel Polri dalam Operasi Lilin 2020. Resmi dimulai pada 21 Desember lalu, operasi ini bakal digelar hingga 4 Januari 2021. Tak hanya memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik, operasi kali ini juga bertujuan untuk menekan angka penularan Covid-19 selama libur Nataru. 

Gatot menegaskan, Operasi Lilin 2020 adalah operasi kemanusiaan. Artinya, personel Polri akan mengutamakan pendekatan persuasif untuk menindak warga yang tidak patuh protokol kesehatan selama berlibur atau pulang kampung. 

"Tolong dipatuhi yang namanya protokol pencegahan Covid-19. Mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan," ujar jenderal polisi bintang tiga itu. 

Total ada 123.551 personel gabungan yang dikerahkan dalam Operasi Lilin kali ini. Selain dari Polri, personelnya berasal dari TNI, Polri, Dishub, Jasa Marga, dan tim medis. Mereka bertugas mengamankan sebanyak 45.489 gereja, 1.833 venue perayaan pergantian tahun, 199 bandara, 239 stasiun, 3.483 objek wisata, 788 terminal, 615 pelabuhan, dan 2.720 pusat perbelanjaan. 

Untuk memudahkan kerja personel di lapangan, sebanyak 1.607 pos pengamanan dan 675 pos pelayanan didirikan. Selain didukung ribuan kendaraan bermotor, pengamanan juga dilakukan lewat pantauan kamera CCTC yang disebar di 2.000 titik seluruh Indonesia.

"Ini operasi kemanusiaan yang mengedepankan tindakan-tindakan preemtif dan preventif, juga represif terukur apabila ada sesuatu yang mesti menggunakan tindakan-tindakan tegas," kata Kepala Korlantas Polri Irjen Istiono saat melepas personel Operasi Lilin secara simbolik di Kantor Korlantas, Jakarta Selatan, Senin (21/12) lalu.

Dijelaskan Istiono, sejumlah strategi telah disiapkan Polri dalam Operasi Lilin kali ini. Di destinasi wisata, misalnya, kepolisian telah meminta pengelola membatasi jumlah pengunjung dan menjual tiket secara daring.

Adapun untuk perayaan Natal, pihak gereja telah diminta untuk membatasi jumlah jemaat yang hadir secara langsung. "Kita imbau dan tegaskan yang hadir perayaan Natal sendiri di gereja 20-30% dan yang lain virtual, serta tidak boleh memasang tenda. Harus kami tegaskan untuk mencegah penularan Covid-19," ujarnya.

Polisi mengimbau pengguna kendaraan bermotor yang akan masuk ke Ibu Kota saat PSBB di perbatasan Depok-DKI Jakarta, Senin (13/4/2020). Foto Antara/Muhammad Adimaja

Reaktif? Silakan putar balik

Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri Kombes Rudy Antariksawan menambahkan personel di lapangan telah ditugasi untuk memeriksa dokumen pemudik di pos-pos pengamanan. Sebagaimana aturan Kementerian Perhubungan, warga yang bepergian ke luar kota wajib melakukan rapid test antigen atau tes swab. 

Jika tidak memiliki surat keterangan negatif Covid-19, menurut Rudy, para pemudik akan diminta untuk menjalani rapid test antigen di pos-pos pemeriksaan. "Kalau dalam rapid tes antigen itu dinyatakan reaktif, maka akan kami suruh putar balik," imbuh dia. 

Saat ini, pos pengamanan sudah didirikan di 70 tempat peristirahatan (rest area) di jalur-jalur tol. Untuk memastikan pemudik reaktif ngotot pulang kampung menggunakan jalur lain, pos-pos pengamanan pun telah didirikan di ruas-ruas jalan arteri. 

"Kita jaga. Nanti dicatat nomor polisinya. Mereka (pemudik yang kedapatan reaktif Covid-19) tidak akan berani karena kita data dan ada pos juga di lokasi non tol," kata Rudy.

Selain mencegah meluasnya penularan Covid-19, Rudy mengatakan, kepolisian juga bakal mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana akibat cuaca buruk selama libur Nataru. Karena itu, petugas pemadam kebakaran juga disiagakan di setiap pos. 

Data statistik Korlantas Polri menunjukkan jalur Trans Jawa bakal menjadi jalur utama pemudik selama libur Natal dan pergantian tahun. Tol Trans Sumatera diprediksi akan dilalui 8,76% warga yang berniat pulang kampung selama liburan Nataru.

Dirlantas Polda Lampung Kombespol Donny Sabardi Halomoan Damanik mengatakan, pihaknya sudah memetakan titik rawan kecelakaan dan kemacetan menjelang Nataru. Menurut dia, sejumlah kecelakaan lalu lintas telah terjadi di ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka).

Sebagian besar kecelakaan, kata Donny, terjadi lantaran kondisi kendaraan yang tidak primas serta kondisi jalan tol yang bergelombang. "Karena itu, laju kendaraan tidak boleh melebihi dari kecepatan diperbolehkan yakni maksimal 100 kilometer per jam,” ujarnya saat dihubungi Alinea.id, Selasa (21/12). 

Donny mengatakan, ada 400 personel yang disiagakan untuk menjaga keamanan dan kelancaran pemudik pada liburan Nataru kali ini. Sebagian petugas telah disiagakan untuk memastikan tidak terjadi lonjakan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni. 

"Apabila terjadi antrian sampai seaport, kendaraan akan dimasukkan ke dalam kantong-kantong parkir yang ada di dermaga. Apabila antrian sampai kilometer 0,1 maka akan dilakukan rekayasa lalu lintas dengan mengantongkan kendraan di rest area dan pengalihan arus kendaraan di tol ke exit toll Bakauheni Utara di kilometer 20," kata dia. 

Kepala Satuan Polisi Jalan Raya Polda Lampung Kompol Azizal Fikri mengatakan puncak arus kendaraan dari DKI Jakarta ke arah Lampung terjadi pada Rabu (23/12) hingga Kamis (24/12) dini hari. Saat ini, arus kendaraan sudah mulai normal. 

Menurut Fikri, terdapat tujuh belas rest area yang disiapkan sebagai pos pengamanan sepanjang tol dari Bakauheni sampai Palembang. Namun, hanya ada lima belas rest area yang aktif beroperasi. Dua rest area lainnya bakal dioperasikan apabila terjadi penumpukan kendaraan.

Sebagai langkah antisipasi mencegah meluasnya penularan Covid-19, Fikri mengatakan, rapid test antigen bakal digelar secara acak di rest area yang padat pengunjung. 

"Sejauh ini sudah dilakukan, khususnya untuk (pengemudi) kendaraan logistik dan truk. Hasilnya, semua dalam kondisi baik, sehat, tidak ada yang reaktif maupun positif Covid-19," kata dia kepada Alinea.id. 

Ilustrasi personel Korps Lalu Lintas Polri. /Foto Antara

Pengamanan Nataru di DKI 

Selain memantau arus ke luar, potensi kemaceta pada perayaan Nataru di Ibu Kota juga menjadi perhatian khusus kepolisian. Khusus untuk Tahun Baru 2021, Kasat Lantas Polres Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardi mengatakan, pihaknya telah mengusulkan agar diberlakukan penutupan dan pengalihan di sejumlah ruas jalan arteri. 

"Memang ada rencana pengalihan arus dari Medan Merdeka Barat di Patung Kuda ke arah utara, nanti yang dari Harmoni dibuang ke arah Juanda dan yang ke arah Gedung Pertamina kita buang ke belakang Pertamina," ujar dia saat dihubungi, Kamis (24/12).

Lilik memprediksi bakal ada penumpukan kendaraan pada perayaan Tahun Baru 2021 di kawasan Monumen Nasional, Bunderan Hotel Indonesia, dan Sudirman-Thamrin. "Penertiban secara tegas akan dilakukan kepada setiap kendaraan yang berhenti untuk merayakan pergantian tahun di Bundaran Hotel Indonesia agar tidak adanya kemacetan," kata dia. 

Lilik mengatakan, personel yang bertugas kali ini harus lebih berhati-hati dalam bertugas. Selain memastikan publik mematuhi protokol kesehatan selama Nataru, personel yang bertugas juga wajib bersih dari Covid-19. "Semua sudah dilakukan tes antigen sebelum bertugas melakukan pengamanan," ujar dia. 

Infografik Alinea.id/Oky Diaz
Kabidhumas Polda Metro Jaya Yusri Yunus mengatakan bakal menerjunkan 8.779 personel gabungan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru di DKI Jakarta. Untuk pengamanan, Polda Metro Jaya menggandeng Kodam Jaya dan Pemprov DKI. 

"Mulai dari Dishub (DKI) dan Satpol PP ini sudah langsung menyebar ke beberapa titik-titik yang memang akan disiapkan pengamanan selama Operasi Lilin Jaya 2020," kata dia kepada Alinea.id

Untuk mereka yang berencana meninggalkan Ibu Kota, Yusri mengatakan, kepolisian telah menyiapkan rapid test antigen gratis di pos-pos pelayanan yang didirikan di sejumlah stasiun kereta, terminal, dan pintu-pintu tol. 

"Di pintu tol kita buat seperti apa? Drive thru tes antigen gratis yang langsung dari mobil. Petugas mendatangi dan semuanya dapet surat resmi karena memang petugasnya adalah petugas kesehatan yang resmi baik dari Kodam atau Dokkes Polda Metro Jaya, dan juga provinsi," tutur Yusri.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Marselinus Gual
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan