Pemprov Jawa Tengah (Jateng) mengoptimalkan upaya mitigasi erupsi Gunung Merapi. Hal tersebut, menyusul adanya penggembungan perut Gunung Merapi yang diinformasikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menginstruksikan, agar daerah rawan terdampak erupsi Gunung Merapi untuk melakukan simulasi evakuasi. Ganjar dalam kunjungannya ke pos pengamatan Gunung Api Jrakah, Jumat (10/7), mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak beraktivitas pada radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Tidak perlu lama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, menindaklanjuti instruksi tersebut dengan menggelar simulasi evakuasi di Desa Kemalang, Rabu (22/7).
BPBD Kabupaten Klaten memprioritaskan tiga kelompok selama evakuasi, yakni kelompok rentan seperti difabel, balita, ibu hamil, dan orang tua.
Kepala BPBD Klaten Sip Anwar mengatakan, ketangguhan petugas dan kesiapan warga menghadap kondisi darurat perlu dilatih, terlebih di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Boyolali dan Magelang menjalin kerja sama kemanusiaan dengan menggelar simulasi evakuasi erupsi merapi di dua sister village, yakni Desa Klalah, Kabupaten Boyolali dan Desa Gantang, Kabupaten Magelang.
Simulasi evakuasi di Kabupaten Klaten, Magelang, dan Boyolali tidak hanya melibatkan warga, melainkan juga melibatkan hewan ternak.
Hal tersebut, sesuai dengan instruksi dari Gubernur Jateng yang menyatakan pada erupsi Gunung Merapi periode sebelumnya, masih banyak warga kembali ke rumah karena ada hewan ternak tertinggal.
"Ternak kalau ditinggal akan memancing warga kembali ke rumah. Kami juga akan menggandeng perguruan tinggi untuk menyediakan pakan di lokasi pengungsian," kata Ganjar Pranowo.
Infrastruktur pengungsian juga menjadi perhatian tiga wilayah rawan bencana erupsi Gunung Merapi. Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku, menganggarkan Rp21 miliar untuk meningkatkan jalur evakuasi di lereng Gunung Merapi.
Untuk shelter pengungsi, BPBD Klaten menyediakan tiga shelter bersekat yang dilengkapi petugas medis untuk mengontrol kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan pencegahaan Covid-19. Ketiga shelter tersebut berlokasi di Kebondalem Lor, Demakijo, dan Menden.
Adapun di Kabupaten Boyolali dan Magelang, shelter pengungsi utama berada pada dua desa saudara (sister village) lengkap dengan petugas medis.
BPBD Kabupaten Boyolali juga menambah lokasi evakuasi warga di sejumlah desa yang tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Selo, Cepogo, Musuk, dan Tamansari.
BPPTKG mencatat, aktivitas Gunung Merapi selama sepekan terakhir, mengalami 13 kali gempa embusan, 12 kali gempa vulkanik dangkal, 55 kali gempa fase banyak, empat kali gempa frekuensi, 28 kali gempa guguran, dan 20 kali gempa tektonik.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, meskipun aktivitas Gunung Merapi lebih landai dibanding pekan sebelumnya, pihaknya tetap meminta warga untuk waspada. Mengingat pembengkakan perut Gunung Merapi mencapai 0,5 sentimeter per harinya.
BPBD Pemprov Jateng bersinergi dengan BPBD Kabupaten Boyolali, BPBD Kabupaten Klaten, dan BPBD Kabupaten Magelang, menyusun sejumlah langkah untuk meminimalkan dampak erupsi Gunung Merapi di masa pandemi Covid-19 yang terdiri dari sosialisasi, simulasi, dan penyediaan infrastruktur pengungsian.