Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (13/12).
Dalam aksi tersebut, mereka menuntut polisi segera menangkap dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando, Sukmawati Soekarnoputri, dan penceramah kodang Gus Muwafiq karena telah menista agama Islam.
"Agama kami dinistakan, rasul kami dinistakan," kata salah satu peserta aksi berkemeja biru di atas mobil komando.
Menurutnya, aparat penegak hukum tidak punya alasan kuat untuk tidak menangkap ketiganya. "Kami datang ke Mabes Polri. Datang kepada Anda yang digaji oleh rakyat. Artinya, Anda harus bekerja sesuai amanah. Undang-undang mengamanahkan agar menegakan hukum seadil-adilnya," ujar dia.
Sang orator berjanji akan terus menggelar aksi serupa apabila ketiganya tidak segera diproses hukum oleh polisi. Ia juga meminta agar Ade, Sukmawati, dan Gus Muwafiq meminta maaf kepada seluruh umat Islam secara langsung.
Pekikan takbir dan yel-yel khas PA 212 bergema usai orasi tersebut. "Tangkap, tangkap, tangkap si busuk. Tangkap si busuk sekarang juga. Tangkap, tangkap, tangkap Ade Armando. Tangkap Ade Armando sekarang juga," teriak para peserta aksi.
Sebelumnya, Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin mengatakan aksi unjuk rasa digelar karena Sukmawati dan Muwafiq tidak kunjung diperiksa oleh kepolisian. Padahal, ia mengklaim, bukti-bukti yang ia serahkan sudah cukup.
Ade Armando saat ini berstatus sebagai terlapor dalam kasus meme 'Joker' Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Adapun Sukmawati dan Gus Muwafiq terbelit kasus dugaan penistaan agama.