close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Panita acara reuni 212 menuduh oknum aparat dan sejumlah tokoh menjegal kegiatan yang akan dihadiri 4 juta orang di Monas. / Facebook
icon caption
Panita acara reuni 212 menuduh oknum aparat dan sejumlah tokoh menjegal kegiatan yang akan dihadiri 4 juta orang di Monas. / Facebook
Nasional
Rabu, 28 November 2018 20:25

Panitia tuduh aparat jegal reuni 212 di Monas

Panita acara reuni 212 menuduh oknum aparat dan sejumlah tokoh menjegal kegiatan yang akan dihadiri 4 juta orang di Monas.
swipe

Panita acara reuni 212 menuduh oknum aparat dan sejumlah tokoh menjegal kegiatan yang akan dihadiri 4 juta orang di Monas.

Ketua Panitia Pelaksana Reuni Akbar Mujahid 212, Bernard Abdul Jabar, merasa prihatin terhadap adanya oknum yang berupaya melakukan penggembosan peserta reuni 212. Sedianya, reuni 212 akan dipusatkan di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, pada Minggu (2/12). 

Dia menceritakan, ada sekitar 26 armada bus di Malang, Jawa Timur, yang telah dibayar lunas namun dibatalkan sepihak. Armada itu rencananya untuk mengangkut ribuan orang yang akan menghadiri reuni 212 di Jakarta.

"Inilah pengembosan dan sangat memprihatinkan untuk menggagalkan acara reuni ini," kata Bernard di Gedung Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Jakarta Pusat, Rabu (28/11). 

Untuk mengantisipasi hal tersebut tidak kembali terjadi, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Mabes Polri agar tidak ada lagi pengadangan di tengah jalan. 

Dalam kasus pembatalan tersebut, panitia reuni 212 juga telah menyampaikan kepada pimpinan DPR untuk berkoordinasi dan dilindungi. 

"Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian, agar pengadangan dari aparat supaya dihentikan," katanya. 

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif juga menjelaskan selain penggembosan dengan membatalkan Perusahaan Otobus (PO) Bus dan pengembalian tiket kereta secara mendadak, juga ada oknum aparat yang menakuti tokoh yang ingin menghadiri acara reuni tersebut. 

"(Ada) oknum aparat mendatangi tokoh-tokoh dengan menakut-nakuti bahwa acara itu bayaran partai politik tertentu dan disusupi," katanya. 

Penggembosan lain yang dilakukan yaitu ada pula oknum yang juga sengaja mengadakan acara diberbagai daerah. Bahkan, ada laporan telah disiapkan dananya agar membuat acara pada hari dan jam yang sama. 

"Kami tetap bersyukur teman-teman daerah tetap berangkat ke Jakarta. Insya Allah jutaan umat islam akan berkumpul untuk mengetuk pintu langit," ungkapnya. 

Slamet pun menyarankan kepada para peserta agar tetap waspada. Dalam reuni tersebut diperkirakan akan hadir 4 juta peserta. 

Persaudaraan alumni (PA) 212 merupakan kumpulan massa yang merujuk pada aksi unjuk rasa yang digelar pada 2 Desember 2016. Aksi yang dimotori oleh Front Pembela Islam (FPI) menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini menjadi terpidana kasus penodaan agama.

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan