close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Para pencari suaka di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat./ Antara Foto
icon caption
Para pencari suaka di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat./ Antara Foto
Nasional
Kamis, 19 September 2019 19:59

Para pencari suaka kembali ditempatkan di Kalideres

Penempatan di Kalideres hanya berlaku sementara, hingga lokasi baru ditetapkan pemerintah pusat dan UNHCR.
swipe

Para pencari suaka yang kembali menempati trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, telah dipindahkan lagi ke gedung bekas Kodim di Kalideres, Jakarta Barat. Mereka akan menempati lokasi tersebut untuk sementara, hingga lokasi baru untuk menampung mereka ditetapkan.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemprov DKI Taufan Bakri mengatakan, lokasi baru akan disediakan oleh pemerintah pusat. Pemprov DKI masih melakukan pembahasan dengan pemerintah pusat terkait lokasi baru.

"Balik dulu ke Kalideres. Nanti menunggu rapat selanjutnya dengan para petinggi, Menkopolhukam, Kemlu, Kemsos, sebenarnya mau dikemanain. Kalau harus menjadi beban pemda, biaya siapa," kata Taufan di Jakarta, Kamis (19/9).

Meski kembali ke lokasi yang ditempati sebelumnya, para pencari suaka tidak akan menerima fasilitas yang sama. Pemprov DKI hanya akan menyediakan tempat tinggal dan fasilitas dasarnya, seperti air dan aliran listrik. Pemprov tidak lagi memberikan bantuan berupa makanan dan minuman. 

Menurutnya, para pencari suaka pun bersikap baik dengan menjaga fasilitas yang disediakan. Bahkan, kata dia, para pencari suaka memasang kabel listrik dan membayar tagihan listriknya.

Meski demikian, dia mengakui adanya sejumlah pencari suaka yang melanggar aturan. Terhadap mereka, Taufan menyarankan agar United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) bertindak tegas, dengan mencabut kartu pengungsi yang mereka terbitkan. 

Terkait lokasi penampungan baru bagi para pencari suaka, Taufan mengatakan Kementerian Sosial berencan menempatkan mereka di Bambu Apus. Namun ia ragu lahannya dapat menampung seluruh pencari suaka, yang jumlahnya lebih dari 500 orang.

"Waktu saya survei, kelihatannya hanya mampu menampung 300 orang di situ, yang di Bambu Apus," katanya.

Sebenarnya, Pemprov DKI Jakarta masih memiliki lahan yang dapat digunakan untuk menampung para pencari suaka. Namun ia enggan membeberkan lokasi tersebut. 

"Saya punya beberapa tempat. Karena enggak diminta, saya simpan saja di dompet saya. Enggak mau saya keluarin. Konsumsi saya kan khusus untuk Gubernur saya, sama orang lain jangan dong," ucapnya.

Sebelumnya, sejumlah pencari suaka kembali menempati trotoar di depan gedung UNHCR di Kebon Sirih. Mereka kembali menggelar tenda setelah dipindahkan dari Kalideres pada 31 Agustus lalu. 

Para pencari suaka berharap UNHCR membantu pembiayaan untuk tempat tinggal mereka. Dana yang telah diterima sejumlah Rp1.600.000, dirasa tak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup di ibu kota. 

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan