Para penyelam memulai proses pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610. Para personel lain juga telah bersiap untuk mendukung proses pencarian.
Koordinator Humas Basarnas Bandung, Joshua, mengatakan pihaknya telah melepas para penyelam untuk memulai proses pencarian.
"Di tengah (Tanjung Karawang) sudah ada 40 penyelam yang standby," kata Joshua, Selasa (30/10).
Menurutya, para penyelam diantar ke tengah laut dengan mengendarai sembilan perahu karet. Mereka akan bergabung dengan para penyelam lain yang telah lebih dulu berada di lokasi.
Selain Basarnas Bandung, Basarnas pusat juga mengirimkan para penyelam untuk melakukan pencarian korban.
TNI Angkatan Laut juga turut mengirimkan penyelam untuk mendukung proses pencarian. TNI AL mengirimkan 25 penyelam Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), serta 41 personel Marinir dari Denjaka dan Batalyon Intai Amfibi.
Selain itu, sejumlah kapal perang perang juga diperbantukan untuk melakukan proses pencarian. Kapal-kapal tersebut adalah KRI Tenggiri-865, KRI Rigel-933, dan KRI Sikuda-863.
Selain itu, TNI AL juga mengerahkan KAL Kobra-867, KAL Sanca-815, dan lima unit Sea Rider.
Menurut Joshua, Basarnas Bandung juga melibatkan empat kapal yang dilengkapi sonar pendeteksi keberadaan badan pesawat.
"Saat ini sudah ada 15 kapal evakuasi di tengah, ditambah empat kapal sonar," katanya.
Tim tersebut akan mencari bangkai pesawat dengan menyisir perairan Tanjung Karawang hingga ke Laut Muaragembong Kabupaten Bekasi hingga pukul 17.00 WIB. (Ant)