Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan infrastruktur dan operasional penerbangan di bandara terdekat dari Gunung Kerinci dalam kondisi normal. Hal ini menyusul erupsi Gunung Kerinci di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni mengatakan, saat ini monitoring terus berjalan untuk mengawasi situasi pascaerupsi. Monitoring dilakukan bersama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG), dan Penyelenggara Bandar Udara serta pihak terkait lainnya.
“Sampai saat ini infrastruktur dan jalur penerbangan di bandara terdekat dengan sumber erupsi masih normal," kata Kristi dalam keterangan, Jumat (13/1).
Kristi menyebut, tidak ada bandara dan jalur penerbangan yang berada di dalam zona sebaran erupsi Gunung Kerinci. Hal ini berdasarkan informasi dari Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Bandara Depati Parbo yang merupakan bandara terdekat dari sumber letusan masih beroperasi normal. Saat ini, kondisi bangunannya dalam kondisi normal dan akan terus dilakukan monitoring intensif serta penyiapan langkah-langkah kontingensi sesuai ketentuan yang berlaku,” ucapnya.
Kristi menuturkan, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang dan seluruh stakeholder penerbangan telah diperintahkan agar terus memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan pascaerupsi Gunung Kerinci.
“Kita tetap harus waspada terhadap dampak dari abu vulkanik. Terus tingkatkan koordinasi dan bersiaga dengan perkembangan aktivitas erupsi Gunung Kerinci yang dapat berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan,” ucapnya.
Sementara itu, Gunung Marapi yang masih berada di lokasi Pegunungan yang sama dengan Gunung Kerinci, yaitu Bukit Barisan juga mengalami erupsi pada Kamis (12/1).
"Begitupun dengan erupsi Gunung Marapi, sampai saat ini, tidak ada bandara dan jalur penerbangan yang terdampak," ucap Kristi.