Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Pol M. Iqbal mengatakan pasukan Brigade Mobil atau Brimob dari Kalimantan Timur (Kaltim) dikerahkan untuk mengamankan Kabupaten Fakfak, Papua Barat setelah terjadi aksi massa yang berujung pada perusakan fasilitas publik dan pembakaran kios milik pedagang di sebuah pasar.
“Kericuhan yang terjadi di Fakfak, Papua Barat, tengah dalam proses komunikasi dan negosiasi. Kericuhan terjadi sejak pagi tadi hingga terjadi aksi pembakaran sejumlah fasilitas publik,” kata M. Iqbal di Jakarta pada Rabu, (21/8).
Iqbal menjelaskan, pasukan Brimob dari Kalimantan Timur awalnya ditugaskan melakukan pengamanan di Manokwari, Papua Barat, pascakerusuhan yang terjadi pada Senin (19/8). Sehari setelahnya, atau pada Selasa (20/8) kerusuhan kembali terjadi di Sorong. Selanjutnya pada Rabu (21/8), ada aksi massa di Fakfak yang berujung ricuh.
“Jadi, aparat keamanan yang diperbantukan untuk mengamankan Manokwari dan Sorong digeser ke Fakfak. Pasukan yang baru tiba dari Kaltim segera dipertebal ke Fakfak,” kata Iqbal.
Menurut Iqbal, jumlah pasukan untuk penebalan di Kabupaten Fakfak masih belum bisa dipastikan. Pasalnya, pihak kepolisian masih melihat situasi ke depan. Meski demikian, Iqbal mengklaim Polda Papua Barat dapat mengatasi dengan cepat aksi kericuhan tersebut.
“Secara umum situasi di Papua Barat sudah bisa dikendalikan dan di Fakfak Insya Allah segera kami tangani,” ucap Iqbal.
Iqbal menuturkan, sejumlah objek vital dan pasar di Fakfak sempat dibakar oleh massa pengunjuk rasa. Oleh aparat keamanan, mereka tetap diperbolehkan menyampaikan aspirasi, namun meminta peserta aksi untuk tidak berbuat anarkis.
Sejumlah tokoh masyarakat juga telah turun tangan mengimbau agar aksi massa berjalan damai dan tidak melakukan perbuatan anarkis. Akibat adanya demonstrasi itu, kondisi di Fakfak saat ini minim aktivitas masyarakat seperti biasanya.