close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Alinea.id/ Ayu Mumpuni
icon caption
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Alinea.id/ Ayu Mumpuni
Nasional
Jumat, 05 Juli 2019 13:45

Pati Polri yang daftar seleksi capim KPK jadi 11 orang

Dari sembilan nama yang sebelumnya mendapat rekomendasi, dua di antaranya mengundurkan diri.
swipe

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan rekomendasi kepada 11 perwira tinggi (pati) Polri untuk mengikuti seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jumlah ini lebih banyak dari informasi yang berkembang selama ini: sembilan pati Polri mencalonkan diri jadi capim KPK.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, 11 orang pati Polri tersebut telah mendaftarkan diri di hari terakhir kemarin, Kamis (4/7). “Rekomendasi final pati Polri yang mendaftarkan 11 pati Polri dari bintang satu dan bintang dua,” kata Dedi di Humas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/7).

Dedi enggan merinci 11 nama tersebut. Dia menyebutkan, dari 11 orang pati yang mendaftarkan diri ada empat pati baru yang mendapat rekomendasi Kapolri. 

Dari sembilan nama yang sebelumnya telah lebih dulu mendapatkan rekomendasi, jelas Dedi, dua di antaranya mengundurkan diri. “Dari 11 nama, empat nama baru, dua mengundurkan diri,” tutur Dedi.

Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan awak media, dua pati Polri yang mengundurkan diri menyandang dua bintang di pundak atau berpangkat Irjen. Identitas keduanya tak diketahui.

Hingga hari penutupan pendaftaran Capim KPK pada Kamis (5/7) kemarin, panitia seleksi capim KPK telah menerima 348 orang pendaftar. Para pendaftar terdiri dari berbagai unsur, mulai dari Polri, Kejaksaan, hingga pimpinan KPK. 

Diluar dari tubuh Polri, ada sejumlah nama beken yang mengikuti proses seleksi capim KPK. Berikut ini beberapa dari mereka: 

1. Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar

Anang Iskandar merupakan mantan Kepala Bareskrim Polri 2015. Sebelum menjabat Kabareskrim, dia juga pernah menakhodai Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2012.

Dalam riwayat pendidikannya, pria kelahiran Mojokerto itu menyabet gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Pancasila. Selanjutnya, dia melanjutkan pendidikannya di Universitas 17 Agustus Surabaya. Kemudian, Anang menempuh Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Trisakti.

2. Alexander Marwata

Alex sapaan akrab Alexander tentu sudah tidak asing lagi bagi pejuang antikorupsi. Sebab, Alex merupakan Wakil Ketua KPK periode ini. Dalam perjalanan karirnya, Alex pernah menjadi auditor ahli di Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dalam kurun waktu 1987 hingga 2011.

Sebelum menginjakkan kakinya di KPK, pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah itu juga pernah menjadi hakim ad hoc di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 2012.

3. Laode M Syarif

Nama Laode tercatat sebagai Wakil Ketua KPK sejak 2015. Sebelum menjadi Pimpinan KPK, Laode berprofesi sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Pria yang lahir di Desa Lemoambo, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara ini memiliki riwayat pendidikan yang gemilang. Dalam menyelesaikan pendidikan sarjana hukum, Laode menyelesaikannya di Universitas Hasanuddin

Setelah itu, Laode melanjutkan program Master of Laws di Faculty of Law, Queensland University of Technology, Brisbane. Kemudian, dia melanjutkan studinya di Sydney University, School of Law dalam bidang hukum lingkungan internasional.

4. Mohammad Tsani Annafari

Sebagian besar dari kita mungkin merasa asing dengan Tsani. Padahal, dia merupakan Penasihat KPK periode 2017-2021. Pria kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur ini mengenyam pendidikan terakhirnya di Universitas Teknologi Gothenburg, Swedia. Di sana, Tsani berhasil menyabet gelar doktor manajemen teknologi dan ekonomi.

Sebelum menjabat sebagai Penasihat KPK, Tsani pernah menjadi Kepala Kapabeanan dan Cukai, Kantor Wilayah Kalimantan Bagian Timur Dirjen Bea dan Cukai Kementrian Keuangan.

5. Brigjen Pol Sri Handayani 

Sri Handayani merupakan salah satu prajurit Korps Bhayangkara yang turut serta meramaikan busa Capim KPK jilid V. Dalam pangkatannya terakhir, Sri menjabat sebagai Wakil Kepala Polisi Daerah (Wakapolda) Kalimantan Barat.

Wanita kelahiran Solo 14 April 1962 itu pernah menjabat sebagai Kasetukpa Lemdiklat Polri pada 23 September 2016. Jauh sebelum itu, dia juga pernah menjabat sebagai Kapolres Karanganyar Polda Jawa Tengah pada 13 Februari 2009.

Dalam riwayat kedinasannya, Sri juga cukup gemilang. Sri pernah diutus ke Kanada, untuk menjadi perwakilan dalam acara pertemuan Polwan se-dunia (IAWP) pada 9 hingga 13 September 2012.

6. Irjen Pol Antam Novambar

Antam Novambar merupakan salah satu perwakilan Polri yang diutus oleh Kapolri untuk daftar menjadi Capim KPK jilid V. Antam sendiri menjabat sebagai Wakil Badan Reserse Kriminal Polri saat ini.

Pria kelahiran November 1962 itu sempat mengenyam pendidikan di Taruna Bakti Bandung, Jawa Barat. Selain itu, dia juga pernah menjadi peserta didik di Akademi Kepolisian (Akpol).

Dalam perjalanan kariernya, Antam pernah menjabat sebagai Direktur Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2013. Sebelum menjadi Wakabareskrim, dia dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.

Prestasi gemilang pun didapat Antam selama berkarir di Korps Bhayangkara. Pada 2017, Antam memperoleh penghagaan Bintang Bhayangkara Pratama dari Presiden Joko Widodo. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi karena telah menjalankan tugas tanpa catatan buruk selama 20 tahun masa pengabdiannya.

Setelah penutupan pendaftaran, tahapan selanjutnya adalah proses seleksi administrasi yang akan dilakukan mulai hari ini, 5 Juli 2019 hingga 7 Juli 2019. Kemudian, pengumuman hasil seleksi administrasi akan dilakukan pada 11 Juli mendatang.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan