Tim bulu tangkis Indonesia mendapat rentetan perlakuan tidak patut oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), panitia turnamen All England Open 2021, pada Kamis (18/3). Perlakuan tidak mengenakkan itu mulai dari berjalan kaki hingga tidak mendapat layanan selama menjalani isolasi di hotel.
Kepala bidang Humas dan Media Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Broto Happy, menjelaskan, perlakukan tidak menyenangkan berupa berjalan kaki bermula ketika tim Indonesia mendapat informasi walkout (WO) dari BWF, sesaat tim tengah menunggu pertandingan.
Bahkan, panitia tidak memberikan fasilitas transportasi untuk mengangkut tim Indonesia dari tempat turnamen. Diketahui, jarak Utilitas Arena ke hotel Crowne Plaza Birmingham City Center, sekitar 800 meter atau dapat ditempuh dengan 11 menit dengan jalan kaki.
"Pemain dibiarkan untuk berjalan kaki dari arena pertandingan ke hotel. Harusnya kan oke kalau kami dianggap berkumpul dengan para penumpang lain, kan bisa disediakan mobil sendiri untuk mengangkut para pemain dan tim Indonesia kembali ke hotel," kata Broto, dalam Alinea Forum bertajuk "Jalan Panjang Menuju Juara," Rabu (24/3).
Tak hanya itu, perlakuan tak menyenangkan kembali berlanjut saat tim Indonesia sampai di hotel. Pihak hotel melarang penggunaan akses lift kepada tim bulu tangkis Indonesia.
"Pemain Indonesia dilarang gunakan lift. Kita enggak berada di lantai ataslah, tetapi meskipun begitu tetap menyulitkanlah, tidak ada keramahtamahan, pelayanan baik terhadap pemain dan tim Indonesia yang saat itu tengah alami kekecewaan hebat," terang Broto.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi, mengangap berbagai macam perlakuan tidak mengenakkan itu sebagai pelecehan terhadap kejuaraan internasional. Sebab, dia merasa, panitia masih harus bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan terhadap konstituen.
"Mohon maaf sekali, kami mengatakan ini adalah pelecehan terhadap sebuah pertandingan kejuaraan internasional. Kita kalau ada tamu, bertanding di negara kita, lalu ada masalah, paling tidak kita layani dengan baik. Enggak diusir begitu saja, diusir disuruh pulang jalan kaki," terang Dede.
Bagi Dede, dengan tidak adanya fasilitas transportasi dari arena pertandingan ke hotel akan membahayakan kesehatan baik tim bulu tangkis Indonesia maupun warga Inggris.
"Menurut saya, pulang jalan kaki, memang kalau 'terpapar' itu malah bisa menyebabkan yang lain ketemu di jalan terpapar. Ini aneh. Kayak main-main aja, kayak main-main sekali," tegasnya.