close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Politisi PDIP, Arteria Dahlan. (Kudus Purnomo/Alinea).
icon caption
Politisi PDIP, Arteria Dahlan. (Kudus Purnomo/Alinea).
Nasional
Kamis, 31 Mei 2018 13:39

PDI-P sebut aksi massa di kantor Radar Bogor wajar

Sekretaris Fraksi PDI-P di DPR RI, Bambang Wuryanto, menilai kemarahan massa PDIP di kantor Radar Bogor sebagai hal wajar.
swipe

Peristiwa penggerudukan yang dilakukan kader dan simpatisan PDI-P ke kantor Radar Bogor, karena pemberitaan yang menyinggung Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, disikapi dengan rasa syukur oleh partai berlambang Banteng moncong putih tersebut.

Meskipun terjadi aksi kekerasan dan perusakan, sekretaris Fraksi PDI-P di DPR RI, Bambang Wuryanto, menyatakan Radar Bogor masih beruntung. Sebab bisa jadi amukan massa PDIP berdampak lebih besar. 

"Ini yang orang tidak pada paham. Kalau pemberitaan seperti itu ada di Jawa Tengah, saya khawatir itu kantornya rata dengan tanah," ujar Bambang di DPR RI Senayan Jakarta, Kamis (31/5). Jawa Tengah disebut-sebut sebagai kandang banteng alias daerah basis utama PDI-P.

Meski demikian, dia menyatakan kemarahan massa DPC PDIP Kota Bogor merupakan hal wajar. Sebab menurutnya, Megawati bukan hanya sosok Ketua Umum PDI-P, tapi juga seorang ibu bagi kader PDI-P. 

"Bayangin kalau ibu kamu digituin, kami ini punya ikatan emosional dengan ibu Ketua Umum, dia itu ibu kami," paparnya.

Karenanya, Bambang menyesalkan pemberitaan Radar Bogor yang menurutnya terkesan tendensius kepada  Megawati Soekarnoputri. Terlebih berita tersebut tayang tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada sang Ketua Umum PDI-P tersebut.

"Parah sih memang, goyang-goyang kaki dapet Rp 122 juta, lah memang Megawati Soekarnoputri terima uang? Seharusnya ditanya dulu dong, sampai hari ini sepeser pun belum nerima," tambahnya.

Berbeda, anggota Komisi III DPR RI dari fraksi PDIP, Arteria Dahlan, menyebut pihaknya akan melakukan penyelidikan intern partai. Hal itu dilakukan guna mendapatkan penjelasan yang komprehensif seputar penyebab insiden tersebut.

"Nanti kalau sudah, baru kami bisa ngasih sikap, apa sanksi yang harus diberikan, saya yakin teman-teman tidak akan se-reaksioner itu kalau tidak ada sebab musababnya," kata dia.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan