close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pekerja menyelesaikan pengecatan jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan latar belakang gedung bertingkat di kawasan Senayan Jakarta, Jumat (13/7)./AntaraFoto
icon caption
Pekerja menyelesaikan pengecatan jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan latar belakang gedung bertingkat di kawasan Senayan Jakarta, Jumat (13/7)./AntaraFoto
Nasional
Kamis, 13 Desember 2018 14:42

PDIP harap Anies mengecek daya tahan gedung terhadap gempa

Bangunan tinggi wajib dibangun dengan standar tertentu untuk mampu menahan gempa hingga 9 skala richter.
swipe

DPP PDI Perjuangan berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan pengecekan terhadap gedung-gedung yang berada di Jakarta, terutama terhadap ancaman gempa.

"Kami sudah berkirim surat ke seluruh jajaran DPRD DKI untuk meminta pemerintahan Gubernur DKI melakukan pengecekan, apakah gedung-gedung itu sudah mempertimbangkan faktor-faktor bencana," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam workshop peta rawan bencana di Indonesia, DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Kamis (13/12).

Pasalnya, wilayah-wilayah di Indonesia termasuk Jakarta merupakan daerah rawan bencana (ring of fire). Hal itu tidak lepas dengan adanya perubahan iklim di dunia.

Kenaikan suhu di Jakarta yang diatas rata-rata misalnya atau ancaman banjir dari air laut juga sangat potensial terjadi di Indonesia.

Sehingga gedung, khususnya bangunan tinggi, wajib dibangun dengan standar tertentu untuk mampu menahan gempa hingga 9 skala richter.

Jika melihat dari negara seperti Jepang, aspek kesiapsiagaan terhadap bencana itu sangat dipertimbangkan.

"Kami meminta pengecekan gedung-gedung di Jakarta. Apakah dibangun dengan memperhatikan aspek itu atau tidak," ujarnya.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan juga akan merilis buku manual mengenai bencana dan sosialisasi kebencanaan. Buku manual itu diperuntukkan bagi anak SD, SMP, dan SMA.

Untuk menyempurnakan buku itu, maka penting dilaksanakan workshop Peta Rawan Bencana Indonesia. "Ini buku manual untuk disosialisasikan di anak-anak kita. Di SD, SMP, SMA, untuk kami bagi. Supaya pemahaman kita yang tinggal di kawasan bencana itu menguat. Agar betul-betul kita mampu mempersiapkan dengan baik," tegasnya.

Rencananya, buku tersebut akan diluncurkan saat perayaan HUT PDIP pada 9 Januari tahun depan.

Sementara itu, mantan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG Mezak A Ratag, mengatakan pengetahuan dan kesiapsiagaan dini itu sangat penting.

Pasalnya, rata-rata kenaikan suhu dalam 100 tahun terakhir di  Jakarta, Surabaya dan Medan di atas 1%. Angka itu bernilai ekstrem bila dibanding rata-rata kota lain di dunia.

"Ada yang bilang Jakarta ekstrem karena sekarang metropolitan, semuanya tembok gedung dan pohonnya habis. Karena itu suhunya naik," katanya.

Wilayah paling ekstrim di Indonesia adalah Cilacap, Jawa Tengah, yang kenaikkanya sampai 3,4 derajat celcius.

Ada juga, fenomena puting beliung di beberapa kota dan kerap viral di media sosial, sebenarnya berkait dengan fenomena udara panas. Kenaikan suhu tersebut yang menjadi penyebab adanya puting beliung.

"Triggernya adalah udara panas. Panas ini yang memicu udara berputar. Nah upaya pencegahan bisa dilakukan dengan bagaimana meredam kenaikan suhu itu," pungkasnya

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan