Pedemo di Parigi Moutong tewas ditembak, 17 polisi diperiksa

Penyidik Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) telah melakukan pemeriksaan 17 personel Polres Parigi Moutong (Parimo) terkait timah panas yang menewaskan satu pedemo. Selain itu, Propam juga menyita belasan senjata api (senpi) milik personel pengamanan saat ada unjuk rasa.

"Saat ini propam telah memeriksa sebanyak 17 personel Polres Parimo dan senjata api yang diamankan sebanyak 15 pucuk," tutur Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto dalam keterangan resminya, Selasa (15/2).

Didik menjelaskan, pendalaman perkara tersebut dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari Bid Propam, Itwasda, Krimum, dan Labfor Polda Makassar.

"Dari jumlah senpi yang diamankan, akan dicocokan melalui uji balistik untuk mencocokan proyektil yang ditemukan di TKP," ujar Didik.

Menurut Didik, saat ini tim Labfor tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah ditemukan adanya kecocokan antara uji balistik timah panas dengan senpi yang disita, penyidik akan melakukan gelar perkara penetapan tersangka.

Di sisi lain, dia meminta masyarakat mempercayakan pengungkapan kasus ini kepada tim khusus yang telah dibentuk. Dia memastikan, apabila ada personel yang terbukti melakukan penembakan, maka sanksi tegas segera diberlakukan.

"Jadi saya harapkan seluruh rekan-rekan, seluruh masyarakat untuk tetap tenang karena permasalahan ini masih dalam proses penanganan pihak kepolisian," ucap dia. 

Sebelumnya diberitakan, seorang pndemo bernama Faldi alias Aldi (21) meninggal dunia dengan luka tembak. Dia meninggal dunia diduga ditembak dari bagian belakang.