Polisi masih mendalami pelaku penyerangan di Polsek Penjaringan Utara, Jumat (9/11) dini hari tadi, yang diketahui bernama Rohandi (29) tahun.
Dari hasil pemeriksaan tim gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya, tersangka diduga melakukan aksinya ini didasari atas rasa frustasi lantaran ia mendigap penyakit yang tak kunjung sembuh.
“Memang yang tersangka pelaku ini seringkali dinasehati orang tua dan kakak, namun yang bersangkutan memiliki watak yang keras ya. Yang bersangkutan juga agak sedikit frustrasi karena kesehatannya. Jadi dua tahun terakhir mengalami penyakit getah bening yang tak kunjung sembuh,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Jumat (9/11).
Akibat rasa frustasinya ini, lanjut Dedi, Rohandi menjadi rajin beribadah selama tiga bulan belakangan ini. Ia bahkan juga sempat mengikuti kegiatan majelis taklim. Maka, bermula dari sana, polisi menduga dia jadi punya inisiatif untuk mati syahid dengan melakukan penyerangan kepada Petugas Polsek Penjaringan.
Sedangkan untuk korban penyerangan ini, Dedi membenarkan bahwa memang ada satu korban anggota polisi yang terluka karena serangan dari Rohandi.
“Korban anggota Polisi yang luka satu orang, tapi kondisinya tidak terlalu parah. Alhamdulillah salah satu anggota kita berhasil melumpuhkan tersangka. Misalnya tidak berhasil, tidak menutup kemungkinan ada hal yang lebih fatal lagi,” kata dia.
Kendati demikian, polisi masih belum bisa memastikan apakah Rohandi juga punya afiliasi dengan jaringan terorisme di Indonesia. “Sementara belum ya, sementara dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan, tidak ada keterlibatan atau berafiliasi dengan jaringan terorisme di Indonesia. Tapi tetap masih dalam proses pendalaman dan pemeriksaan. Sekarang masih ditahan di Polda Metro,” pungkas Dedi.