Pelapor dugaan kasus mafia bola Lasmi Indaryani, mengaku sering mendapat intimidasi, setelah membeberkan kasus dugaan pengaturan skor dalam acara "Mata Najwa PSSI Bisa Apa Jilid 2" yang ditayangkan pada 19 Desember 2018.
"Banyak yang meneror saya dalam berbagai bentuk. Mereka mengintimidasi saya untuk tidak bersuara. Mungkin mereka berharap agar saya mencabut kasus ini," kata Lasmi, di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, pada Rabu (27/2).
Lasmi mengaku intimidasi tersebut masih sering didapatkannya pada saat ini.
Saat ditanyai bentuk intimidasi oleh perwarta, Mantan Manajer Persibara Banjarnegara itu, enggan membeberkan lebih rinci bentuk intimidasi yang telah dialaminya.
"Saya tidak bisa cerita di sini. Tadi saya sudah mengadu pada Satgas. Intinya saya merasa banyak intimidasi agar berhenti bicara," ucapnya.
Sementara itu, Kuasa Hukum Lasmi Indrayani Boyamin Saiman, mengatakan, sudah meminta izin melaporkan kasus intimidasi tersebut ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Rencananya Jumat kami akan ke LPSK," ucapnya.
Boyamin mengatakan, kliennya belum dapat menerima kepastian perlindungan dari pihak kepolisian. Hal itu di luar kewenangan tim Satgas penyidik.
Selain itu, Lasmi mengaku terkejut dengan perkembangan kinerja Satgas Antimafia Bola. Lasmi juga terkejut ketika mengetahui Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) juga terseret menjadi tersangka. Padahal ia sempat melaporkan kasus dugaan pengaturan skor itu ke Joko Driyono.
"Ini di luar dugaan, apalagi awalnya hanya melaporkan penipuan dari Mbah Putih dan Tika. Ternyata tersangkanya malah makin banyak. Di luar ekspektasi kami," kata Lasmi.
Lasmi berharap agar kasus pengaturan skor dapat segera dituntaskan oleh Satgas Antimafia Bola. Sebab, kasus tersebut telah banyak menyita waktu pribadinya.
Sementara itu, Ketua Tim Media Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan kedatangan Lasmi dan kuasa hukumnya untuk memberikan dukungan terkait kasus yang dilaporkannya.
"Tadi bu Lasmi dengan bapaknya datang ke sini, dia ingin mensupport dan silahturahmi berkaitan dengan kasus yang dilaporkannya," ucap Argo, di Mapolda Metro Jaya, pada Rabu (27/2).
Namun, Argo, mengaku belum mendapatkan informasi bahwa Mantan Manajer Persibara Banjarnegara itu akan melaporkan intimidasinya ke LPSK. "Saya belum dapat info itu. Nanti tanya ke LPSK ya," katanya.