close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo santer kembali dikabarkan menjadi kandidat kuat Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta./Facebook Rahayu Saraswati.
icon caption
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo santer kembali dikabarkan menjadi kandidat kuat Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta./Facebook Rahayu Saraswati.
Nasional
Rabu, 24 Juli 2019 14:04

Peluang Saraswati jadi Wakil Gubernur DKI

Sara secara kapasitas layak mendampingi Anies. Sebab, memiliki kecakapan birokrat.
swipe

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo santer kembali dikabarkan menjadi kandidat kuat menggantikan posisi Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sara, panggilan akrabnya mengaku siap apabila menjadi pengganti Sandiaga. 

Sara mengatakan akan mematuhi dan menghormati keputusan partainya apabila ditunjuk menjadi Calon Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta.

"Kalau itu adalah keputusan partai, tentu saya hormati dan taati, namun harus dipertimbangkan lebih matang dulu," ujar Sara saat dihubungi pada Rabu (24/7).

Meski begitu, keponakan Prabowo Subianto itu mengaku harus mempertimbangkan restu dari keluarga untuk menjadi orang nomor dua di DKI Jakarta. Alasannya, menjadi pemimpin merupakan tanggung jawab yang besar.

"Restu dari keluarga penting. Kemudian, posisi ini bukanlah kepercayaan atau tanggung jawab yang ringan," kata Sara.

Sebelumnya, politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut Sara merupakan sosok yang sesuai untuk mengisi kursi Wagub DKI yang hingga kini masih lowong. Bahkan, ia mendukung Anggota DPR RI 2014-2019 dari partai Gerindra tersebut maju menjadi Wagub DKI.

Merespons hal tersebut, Sara menghargai sejumlah dukungan untuknya menjadi pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun, menurutnya, semua itu merupakan wewenang partai dan di luar kendali dirinya.

Seperti diketahui, pemilihan Wagub DKI berjalan alot. Rapat paripurna DPRD terkait agenda pemilihan Wagub DKI Jakarta sedianya digelar pada Senin (22/7). Namun, rapat paripurna tersebut batal. 

Hal itu disebabkan, muncul kegaduhan di internal DPRD atas tudingan adanya politik uang dalam pemilihan Wagub DKI yang disampaikan Wakil Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rian Ernest. Selain itu juga disebabkan oleh tahapanannya yang belum selesai.

Tahapan yang dimaksud yakni soal persetujuan para pimpinan DPRD mengenai draf tata tertib sebagai dasar aturan pemilihan. Namun demikian, setelah disetujui paripurna, pemilihan pun tidak dapat langsung digelar. 

DPRD perlu menggelar paripurna untuk menentukan panitia pemilihan, untuk selanjutnya digelar paripurna pemilihan wagub.

Saat ini, terdapat dua Cawagub DKI Jakarta yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Calon pertama, Agung Yulianto merupakan Sekretaris PKS DPW DKI Jakarta. Sementara itu, Ahmad Syaikhu adalah mantan Wali Kota Bekasi sekaligus ketua PKS DPW Jawa Barat.

Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik (PSDPP) Dedi Kurnia Syah Putra menilai, secara kapasitas Sara layak mendampingi Anies. Sebab, lanjutnya, Sara memiliki kecakapan birokrat dan hal lain yang diperlukan.

"Tetapi ini soal proses politik, kompetisinya tidak terbuka, ada platform yang harus dihormati oleh masing-masing elite politik di lingkungan DKI Jakarta," katanya.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan