Proses perbaikan dan pembangunan rumah bagi korban siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur atau NTT masih rendah. Hal ini tidak terlepas dari belum lengkapnya administrasi guna percepatan penanganan.
Kondisi per 10 Mei 2022, perbaikan dan pembangunan masih rendah. Di Kota Kupang, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Rote Ndao telah berproses melakukan perbaikan dan pembangunan rumah rusak. Akan tetapi, secara umum perbaikan dan pembangunan rumah masih perlu dipercepat lagi.
"Masih ada daerah yang berproses terkait administrasi, seperti menetapkan juknis, melakukan verifikasi, validasi, dan sosialisasi. Situasi ini harus terus dipacu terutama percepatan perbaikan dan pembangunan rumah," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Suharyanto di Kupang, NTT, Kamis (12/5).
Hari ini, Suharyanto memimpin rapat koordinasi percepatan pelaksanaan bantuan stimulan BNPB untuk perbaikan rumah pascabencana siklon tropis Seroja di Aula Kantor Gubernur, Kupang, NTT. Kunjungan dan rapat untuk memastikan penanganan yang memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Siklon tropis Seroja menerjang NTT pada 3 April 2021. Terdapat 16 kabupaten menerima dana stimulan untuk perbaikan dan pembangunan rumah. Mencakup Kabupaten Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Sumba Timur, Kupang, Sabu Raijua, Sumba Barat, Ende, Belu, Malaka, Flores Timur, Alor, Ngada, Lembata dan Manggarai Barat.
Suharyanto menekankan, perbaikan rumah dan pemanfaatan dana stimulan bagi para masyarakat terdampak perlu dipercepat. Karena fase rehabilitasi dan rekonstruksi akan berakhir 31 Mei 2022. Fase penting ini akan diperpanjang hingga 31 Agustus 2022.
"Percepatan diperlukan agar masyarakat terdampak segera memperoleh hunian dan di sisi lain pemanfaatan dana stimulan dapat mendukung pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19," kata Suharyanto, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/5).
Ia meminta pemerintah daerah aktif. Antara lain melibatkan unsur pentahelix lain dengan melakukan swakelola bagi rumah dengan kategori rusak sedang dan rusak ringan.
"Saya mengharapkan peran aktif pimpinan daerah untuk segera mempercepat pemanfaatan stimulan ini. Percepatan sangat mungkin dilakukan utamanya swakelola untuk rusak sedang dan rusak ringan," kata Suharyanto.