close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri BUMN Rini Soemarno ketika menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Peran Serta BUMN dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi pada peringatan Dies Natalis ke-10 Program Vokasi UI, di Auditorium Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Depok,
icon caption
Menteri BUMN Rini Soemarno ketika menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Peran Serta BUMN dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi pada peringatan Dies Natalis ke-10 Program Vokasi UI, di Auditorium Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Depok,
Nasional
Selasa, 03 Juli 2018 17:21

Pembebasan lahan proyek KCIC mencapai 70%

Saat ini tengah berlangsung pengerjaan Proyek Inlet Tunnel Kereta Cepat, tepatnya di KM 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
swipe

Pengerjaan konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan bisa mencapai 25% pada akhir 2018. Sejauh ini, progres pembebasan lahan sudah mencapai sekitar 70%.

Menteri BUMN Rini Soewarno mengatakan, saat ini tengah berlangsung pengerjaan Proyek Inlet Tunnel Kereta Cepat, tepatnya di KM 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Inlet Tunnel 1 sepanjang 1.830 meter ini merupakan salah satu titik kritis dari total 16.375 m Tunnel yang akan dikerjakan selama 26 bulan. "Pada titik ini, telah diselesaikan pemadatan 2.700 m2 konstruksi jalan beton, jalan akses serta pembangunan bengkel pengelasan besi pancang (rebar)," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/7).

Beroperasinya kereta cepat Jakarta-Bandung ini diyakini memberikan manfaat yang positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya perekonomian masyarakat yang dilalui jalur kereta cepat dapat meningkat. Bahkan, dapat memunculkan titik-titik sentra ekonomi baru khususnya di Jawa Barat. 

“Selain berdampak pada perekonomian masyarakat, proyek ini juga akan mengangkat sektor pariwisata,” kata Menteri BUMN Rini Suwandi.

Tak hanya itu, proyek kereta cepat ini juga padat karya, karena membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Dalam perjanjiannya dengan pihak China, terdapat jaminan alih pengetahuan yang diberikan kepada pekerja Indonesia.

Sehingga ke depannya, Indonesia bisa membangun sendiri kereta cepat di daerah-daerah lain. Proyek ini dikerjakan pekerja dalam negeri. Khusus untuk pembangunan konstruksi saja, tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai 39.000 pekerja.

Sementara PT Kereta Cepat  Indonesia Cina (KCIC) memberikan ganti rugi rumah dinas TNI AU yang terelokasi proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Rumah dinas pengganti ini merupakan salah satu bukti komitmen KCIC dalam menjalankan proyek strategis nasional dengan baik. 

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan