close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Jokowi saat menerima purnawirawan TNI-Polri dan legiun veteran Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (19/6)/Foto BPMI via Facebook Setkab RI.
icon caption
Presiden Jokowi saat menerima purnawirawan TNI-Polri dan legiun veteran Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (19/6)/Foto BPMI via Facebook Setkab RI.
Nasional
Rabu, 24 Juni 2020 15:10

Pemerintah bangun sistem informasi BLC perangi Covid-19

Sistem BLC untuk menentukan zonasi tingkat penularan Covid-19.
swipe

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah telah membangun sebuah sistem informasi terintegrasi Bersatu Lawan Covid-19 (BLC).

Sistem tersebut menjadi navigasi Indonesia dalam memahami perkembangan Covid-19 yang sangat dinamis.

"Dan melalui sistem ini, kita bisa menentukan zonasi tingkat penularan Covid-19,” kata Jokowi dalam keterangan pers mengenai Penjelasan Zona Daerah Terkait Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/6).

Melalui sistem ini, kata Presiden, nantinya bisa diketahui berapa kabupaten, kota, dan provinsi yang berubah statusnya dari hijau menjadi kuning, hijau menjadi oranye, hijau menjadi merah, dan sebaliknya.

Mantan Wali Kota Solo ini juga mengingatkan, ancaman Covid-19 ini belum berakhir bahkan beberapa hari terakhir penambahan kasus positif masih meningkat di beberapa daerah dan beberapa provinsi masih tinggi angka positifnya.

Untuk itu, Presiden meminta juga agar masyarakat saling mengingatkan untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. "Ini yang harus terus kita lakukan, harus menjadi kebiasaan baru kita,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada gubernur, bupati, wali kota, dan satuan gugus tugas di daerah yang telah berhasil menekan kasus Covid-19 di daerahnya, termasuk menekan angka kematian akibat virus tersebut.

”Dengan sistem informasi yang terintegrasi tadi kita memiliki data-data dan setiap kebijakan-kebijakan yang kita lakukan selalu berdasarkan pada data sains, selalu juga meminta saran kepada para saintis, para ahli ilmu pengetahuan,” katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyampaikan, daerah yang ingin masuk ke new normal juga mengacu pada data.

"Prakondisinya seperti apa, kemudian setelah prakondisi timing-nya kapan, kemudian juga prioritasnya di sektor apa, semuanya berdasarkan data-data yang kita miliki,” ujarnya.

Presiden menyampaikan bahwa dari data-data yang ada semakin optimistis karena semakin baik, namun juga harus tetap waspada. (Setkab)

img
Fathor Rasi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan