Warga Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, meminta pemerintah mengirimkan tenaga medis dan psikiater ke daerahnya. Lantaran menjadikan Pulau Sebaru, bagian dari wilayahnya, sebagai lokasi observasi bagi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru World Dream.
"Kita minta pemerintah menyiapkan dokter dan psikiater. Untuk di tempatkan di pulau-pulau penduduk. Serta harus ada pendeteksi di pulau penduduk itu. Kenapa? Itu sebagai upaya pencegahan akibat observasi yang ada di sana," kata Ketua DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kepulauan Seribu, Lukman Hadi, saat berorasi sela aksi di depan Balai Kota, Jakarta, Jumat (28/2).
KRI Soeharso 990 yang membawa 188 WNI anak buah kapal (ABK) World Dream, tiba di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, hari ini. Mereka akan dikarantina terkait coronavirus anyar (Covid-19) selama dua pekan.
Pukul 16.30, 188 WNI tersebut dipindahkan dari KRI Soeharso ke Pulau Sebaru Kecil. Lokasi kapal berlabuh–sisi timur antara Pulau Sebaru Kecil dan Pulau Pantara–dengan dermaga Pulau Sebaru Kecil, berjarak sekitar delapan kilometer.
Sesuai rencana, pemindahan penumpang kapal menggunakan Landing Craft Utility (LCU). KRI Soeharso memiliki dua unit LCU.
Masyarakat Kepulauan Seribu, tambah Lukman, juga meminta pemerintah kompensansi berupa jaminan. Macam pendirian fasilitas dan posko kesehatan serta alat pendukung lain kepada penduduk di wilayah terdekat dengan lokasi karantina.
Mereka kemudian meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyosialisasikan rencana observasi di Pulau Sebaru. Termasuk fakta dan data terkait 188 WNI yang hendak dikarantina.
Terakhir, pemerintah pusat didesak memberikan garansi keamanan terkait kelangsungan sektor pariwisata. Lantaran menjadi sumber ekonomi masyarakat dalam satu dekade terakhir. Selain dari perikanan.
Dalam menyampaikan tuntutannya, massa akan mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dokumen itu diklaim dibubuhi tanda tangan 1.300 warga Kepulauan Seribu.
"Sekarang, kami diundang untuk berdialog dengan Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Kepulauan Seribu di Gedung Mitra Praja, Sunter. Dan kita ambil kesempatan itu untuk berdialog. Tapi, hasil seperti apa, kami belum tahu. Karena baru akan dimulai," tutup Lukman.