close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Nasional
Sabtu, 27 Maret 2021 16:37

Wakil Ketua DPR minta pemerintah percepat pengembangan vaksin dalam negeri

Hal ini dinilai bisa menjadi solusi apabila embargo vaksin dilakukan oleh negara pemasok vaksin.
swipe

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, meminta kepada pemerintah untuk segera mempercepat pengembangan dan produksi vaksin dalam negeri. Hal ini dinilainya bisa menjadi solusi apabila embargo (pelarangan perniagaan dan perdagangan dengan sebuah negara) vaksin dilakukan oleh sejumlah negara pemasok vaksin Covid-19.

"Pemerintah perlu segera mempercepat proses uji klinis dan produksi vaksin dalam negeri. Baik itu vaksin Merah Putih maupun vaksin Nusantara. Jangan sampai kita menjadi korban embargo vaksin dan masyarakat menjadi korban," kata Dasco, kepada wartawan, Sabtu (27/3).

Politikus Partai Gerindra itu menyarankan, agar proses pembuatan vaksin Merah Putih dipercepat dan vaksin Nusantara dapat melakukan uji klinis tahap dua. Dengan demikian, Indonesia dapat terhindar dari ancaman kelangkaan vaksin.

"Mohon segera berkoordinasi dengan rumah sakit yang telah memenuhi persyaratan untuk uji klinis tahap dua. Vaksin saat ini menjadi kebutuhan yang cukup mendesak," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengkhawatirkan embargo vaksin oleh negara produsen vaksin Covid-19. Kekhawatiran itu muncul seiring terjadi peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara.

Jika benar terjadi, berpotensi mengganggu kedatangan vaksin Covid-19. Juga bakal berdampak pada ketersediaan vaksin Covid-19 beberapa bulan ke depan. Khususnya, bagi vaksin Covid-19 yang diimpor dari negara-negara pemberlaku embargo tersebut.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku, akan berhati-hati dalam mengatur laju penyuntikan agar tidak terjadi kekosongan vaksin Covid-19.

img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan