close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sebanyak 1.184,000 dosis vaksin Sinovarm tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Senin (19/7/2021). Foto Amiriyandi/InfoPublik/DJIKP/Kominfo
icon caption
Sebanyak 1.184,000 dosis vaksin Sinovarm tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Senin (19/7/2021). Foto Amiriyandi/InfoPublik/DJIKP/Kominfo
Nasional
Selasa, 01 Maret 2022 06:40

Pemerintah izinkan vaksin Sinopharm untuk booster

Sebelumnya, hanya ada lima jenis vaksin Covid-19 yang diizinkan untuk booster.
swipe

Pemerintah menambahkan vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinopharm untuk dimanfaatkan sebagai dosis ketiga (booster). Dengan demikian, ada enam jenis regimen vaksin booster di Indonesia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggunakan Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, dan Janssen (J&J) untuk vaksin penguat.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, menyatakan, vaksin booster yang dipakai berdasarkan ketersediaan di setiap daerah. "Dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expired terdekat," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (28/2).

Pemberian dosis ketiga dilakukan melalui dua mekanisme, homolog dan heterolog. Homolog adalah pemberian dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan dua dosis sebelumnya (primer).

Adapun heterolog adalah pemberian dosis ketiga dengan memakai jenis vaksin yang berbeda dengan merek saat penyuntikan dosis primer. Tata cara pemberian, tempat, alur, dan pencatatan vaksinasi Covid-19 tetap mengacu Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster).

Jika seseorang mendapatkan Sinovac sebagai vaksin primer, maka dia bisa menggunakan AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml), atau Moderna dosis penuh (0,5 ml) untuk penguat.

Apabila dosis pertama dan kedua AstraZeneca, maka booster-nya bisa menggunakan vaksin Moderna (0,25 ml), vaksin Pfizer (0,15 ml), atau vaksin AstraZeneca (0,5 ml). Booster-nya boleh memakai Pfizer (0,3 ml), Moderna (0,25 ml), atau AstraZeneca (0,5 ml) jika vaksin primernya Pfizer.

Jika vaksin primer Moderna, maka dosis penguat menggunakan jenis yang sama (0,25 ml). Lalu, vaksin primer Janssen (J&J) memakai Moderna (0,25 ml) sebagai penguat serta vaksin primer Sinopharm tetap menggunakan vaksin sama untuk dosis ketiga (0,5 ml).

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan