close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Penumpang Light Rail Transit (LRT) Palembang berjalan di walk way menuju stasiun Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (12/8). Kereta LRT Palembang mogok saat mengangkut penumpang menuju stasiun Jakabaring.  / Antara Foto
icon caption
Penumpang Light Rail Transit (LRT) Palembang berjalan di walk way menuju stasiun Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (12/8). Kereta LRT Palembang mogok saat mengangkut penumpang menuju stasiun Jakabaring. / Antara Foto
Nasional
Selasa, 14 Agustus 2018 03:01

Pemerintah minta maaf karena LRT Palembang mogok 3 kali

Kereta api ringan (light rail transit/LRT) Palembang kembali mogok hingga tiga kali membuat pemerintah memohon maaf.
swipe

Kereta api ringan (light rail transit/LRT) Palembang kembali mogok hingga tiga kali membuat pemerintah memohon maaf.

Kementerian Perhubungan mengungkapkan permohonan maaf lantaran LRT Palembang Sumatra Selatan yang mogok mendadak hingga tiga kali sejak dioperasikan pada awal Agustus. Tercatat, LRT Palembang mogok pada 1, 10, dan 12 Agustus 2018.

Dirjen Perkeretaapian Zulfikri menyatakan permintaan maaf dan menegaskan segera dilakukan penyelidikan mendalam.

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat pengguna LRT Sumsel atas ketidaknyamanan yang terjadi Minggu 12 Agustus 2018," ungkap Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, Zulfikri dalam keterangan resmi, Senin (13/8).

Saat ini, lanjut Zulfikri, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan bersama pihak terkait masih mengadakan penyelidikan secara mendalam terkait kejadian tersebut.

Sebagai informasi, LRT Sumatera Selatan yang berangkat dari stasiun DJKA menuju Stasiun Bandara SMB II berhenti secara mendadak di tengah antara Stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta. 

"Dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk evakuasi dengan sarana LRT berikutnya, SDM perkeretaapian yang bertugas mengevakuasi penumpang dengan berjalan melalui jalur walkway menuju stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta," jelasnya.

Dari penyelidikan awal ditemukan indikasi bahwa terjadi short circuit pada sistem kelistrikan sarana LRT Sumsel. Sejak awal pembangunan LRT Sumsel ini mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan. 

Kemudian saat kejadian short circuit tersebut, sistem kelistrikan antara stasiun Jakabaring dan stasiun Polresta dimatikan. Sehingga, operasional LRT Sumsel berhenti.

Terkait beberapa permasalahan yang terjadi berulang kali pada pengoperasian LRT Sumsel ini, pemerintah akan segera mengevaluasi secara keseluruhan operasional LRT Sumsel.

"Kami juga berharap, agar masyarakat bersabar dan tetap memberikan dukungan untuk LRT Sumsel ini yang merupakan hasil karya putra-putri terbaik Indonesia, sehingga LRT ini tetap menjadi kebanggaan kita bersama," ujarnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Sumsel, Suranto mengatakan evaluasi yang dimaksud adalah terkait gangguan dan langkah evakuasinya.

"Kami lakukan evaluasi mengenai mogoknya LRT kemarin serta bagaimana untuk proses evakuasinya dan lain-lain," ungkap Suranto kepada Alinea.id.

Kini, LRT Sumsel sudah mulai beroperasi kembali. "Kemarin pukul 18:20 WIB sudah normal kembali (LRT nya)," pungkasnya.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan