close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, Selasa (7/4).BNPB
icon caption
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, Selasa (7/4).BNPB
Nasional
Rabu, 08 April 2020 07:45

Pemerintah telah periksa 14.354 spesimen terkait Covid-19

Yang mengirimkan spesimen itu adalah rumah sakit umum pemerintah, rumah sakit BUMN, TNI/Polri dan rumah sakit swasta
swipe

Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sudah memeriksa 14.354 spesimen dengan metode pemeriksaan menggunakan polymerase chain reaction (PCR) dari seluruh Indonesia terkait penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru.

“Ini dilaksanakan dari spesimen yang dikirim lebih dari 300 rumah sakit rujukan COVID-19,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, Selasa (7/4).

Jumlah spesimen itu diperiksa hingga Selasa (7/4) pukul 08.00 WIB dengan menggunakan pemeriksaan PCR secara realtime atau dapat diketahui saat itu juga. Terkait dengan pemeriksaan PCR, Gugus Tugas telah mendatangkan alat tersebut alat Lab test PCR–Roche Swiss dengan kapasitas 10.000 tes per hari. Peralatan ini akan didistribusikan ke-12 provinsi prioritas.

Adapun rumah sakit rujukan Covid-19 yang mengirimkan spesimen itu adalah rumah sakit umum pemerintah, rumah sakit BUMN, TNI/Polri dan rumah sakit swasta.

Sementara itu, hingga saat ini jumlah relawan yang membantu pemerintah mengatasi Covid-19 sebanyak 17.190 orang yang terdiri dari relawan medis dan nonmedis.

Dalam kesempatan itu, Yuri mengajak peran masyarakat menghentikan penyebaran Covid-19 dengan menjaga jarak, membatasi aktivitas atau mobilitas sosial, dan menggunakan masker apabila terpaksa harus keluar rumah untuk keperluan mendesak.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir minimal 20 detik.

“Jaga kesehatan diri, jaga jarak saat komunikasi dengan orang lain, mari bersama kita lebih aman berada di dalam rumah,” katanya.

Sementara itu dalam dalam situasi seperti ini, Kementerian Kesehatan menegaskan pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas mempunyai peran penting dalam menangani coronavirus disease 2019 atau Covid-19.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Bambang Wibowo menyebut, tugas utama puskesmas dalam berperang melawan Covid-19, yakni dengan melakukan skrining.

"Salah satu peran yang dilakukan oleh puskesmas adalah melakukan skrining terhadap Covid-19," dalam konferensi pers bertajuk 'Bagaimana Puskesmas Screening Kesehatan Masyarakat Saat Pandemi Covid 19' di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (7/4).

Setidaknya, terdapat dua metode skrining yang dilakukan puskesmas. Pertama menggunakan rapid test antibodi. Metode pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pada pasien.

"Pengambilan darah bisa dilakukan dari darah kapiler atau dari ujung jari. Kemudian bisa dilakukan pemeriksaan rapid test antibodi," tutur Bambang.

Kedua, pemeriksaan dengan metode swab. Metode ini dilakukan dengan cara mengambil sampel lendir pada tenggorokan dan hidung untuk diperiksa di laboratorium dengan memakai cara PCR.

"Ini yang dilakukan oleh puskesmas dengan standar yang telah ditetapkan," tutur dia.

Di samping itu, Bambang juga mengingatkan kepada tenaga medis yang bekerja di puskesmas agar dapat memanfaatkan alat pelindung diri atau APD dengan baik. Menurutnya, dengan kondisi keterbatasaan saat ini hal itu perlu dilakukan.

"Maka dengan memanfaatkan dan menggunakan APD yang tepat guna, kita semua akan tetap hemat dan bisa berlindung dari resiko terpapar Covid-19 ini," papar dia.

img
Hermansah
Reporter
img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan