close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi vaksin Nusantara. Alinea.id/Oky Diaz
icon caption
Ilustrasi vaksin Nusantara. Alinea.id/Oky Diaz
Nasional
Senin, 20 Desember 2021 20:34

Pemerintah persiapkan vaksin Merah Putih dan Nusantara sebagai booster

Pemerintah masih menyelesaikan revisi Perpres dan Permenkes untuk dasar pengaturan vaksin booster.
swipe

Pemerintah sedang melakukan proses evaluasi vaksin booster homolog dari tiga produsen (Pfizer, Sinovac, dan Astra Zeneca) di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan juga kemungkinan proses evaluasi vaksin heterolog.

"Kajian heterologous sedang berproses dan diharapkan selesai pada pertengahan Januari 2022. Pemberian booster secara heterologous akan dilakukan setelah data kajian selesai sebagai dasar pemberian EUA BPOM," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Ratas Evaluasi PPKM, Senin (20/12).

Untuk vaksin booster ini, rencananya juga menggunakan vaksin Merah Putih, vaksin Nusantara, vaksin BUMN, dan vaksin Kerja Sama Produksi Dalam Negeri, seperti yang dikembangkan oleh Unair & PT Biotis, Biofarma & Baylor College of Medicine, Kalbe Farma & Genexine, serta J Bio & Anhui Zhifei.

“Vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara akan terus didorong percepatannya, sehingga akan dapat digunakan juga sebagai vaksin booster mulai pertengahan tahun depan. Pemerintah masih menyelesaikan revisi Perpres dan Permenkes untuk dasar pengaturan vaksin booster, termasuk mengenai harga, distribusi dan pelaksanaan vaksinasi booster tersebut,” ucap Menko Airlangga.

Untuk rata-rata nasional, pencapaian vaksinasi dosis-1 yaitu 72,9%, dan dosis-2 adalah 51,4%. Wilayah luar Jawa Bali menyumbang 53,9% laju rata-rata harian vaksinasi nasional. Di sisi lain, masih terdapat 17 provinsi yang capaian vaksinasi dosis-1 masih di bawah 70%, dan ini perlu didorong percepatannya, terutama untuk Provinsi Papua.

Selain itu, program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sudah dimulai seminggu lalu, dan program ini meningkatkan laju vaksinasi nasional dengan rata-rata 1.030.503 dosis per hari.

Terkait pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali, dia mengaku akan dilanjutkan, dengan menyesuaikan hasil evaluasi perkembangan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir ini. Pemerintah juga terus menjaga kondisi pandemi yang cukup terkendali ini, terutama selama masa liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), agar penanganan kasus Covid-19 tetap terkendali dan upaya pemulihan ekonomi tetap berlanjut.

Jumlah kasus aktif per 19 Desember 2021 adalah 4.923 kasus atau 0,12% dari total kasus, di bawah rata-rata global yang sebesar 8,30%. Apabila dibandingkan dengan kondisi puncak di 24 Juli 2021, maka persentasenya sudah -99,14%.

Kasus konfirmasi harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebanyak 200 kasus, dengan tren yang konsisten menurun, per 19 Desember sebanyak 164 kasus, atau sudah turun -99,71% dari puncaknya di 15 Juli 2021. Kontribusi kasus harian dari Jawa-Bali sebanyak 107 kasus (65,25%) dan Luar Jawa-Bali sebanyak 57 kasus (34,75%).

“Angka reproduksi kasus efektif (Rt) Covid-19 secara nasional dan di semua pulau berada di angka kurang dari 1, artinya laju penularan terkendali. Namun, terjadi sedikit kenaikan laju reproduksi kasus di Pulau Kalimantan dan Nusa Tenggara, yang akan terus dimonitor dan diwaspadai oleh Pemerintah dalam seminggu ke depan,” jelas Airlangga.

Secara nasional, persentase tingkat kesembuhan (Recovery Rate/RR) adalah 96,50%, dan tingkat kematian (Case Fatality Rate/CFR) adalah 3,38%, dengan penurunan total kasus aktif adalah -98,90%.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan