Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur (Jatim), berencana "menyulap" Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, menjadi tempat wisata pada 2020. Ini udik tertinggi di Pulau Jawa. Berada di ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Kita sedang mengembangkan pariwisata dan pertanian di Lumajang dengan segala turunannya. Seperti pengembangan pariwisata Ranu Pani," ucap Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, usai menerima kunjungan Komisi E DPRD Jatim di Pendopo Arya Wiraraja Kabupaten Lumajang, Kamis (16/1) malam.
Ranu Pani merupakan desa terakhir sebelum Gunung Semeru. Berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Terdapat dua danau di sekitar Ranu Pani. Ranu Regulo dan Ranu Kumbolo. Namun, kini luasnya menyempit. Seiring masifnya pembukaan perbukitan sebagai lahan pertanian.
Untuk mengubah "wajah" Ranu Pani, Pemkab Lumajang akan menyiapkan berbagai fasilitas penunjang guna menjadi "magnet" bagi wisatawan. Macam reboisasi, penambahan tempat istirahat (rest area), dan mendirikan bumi perkemahan (camping ground).
Thoriq pun hendak menata perkampungan dan menanam pohon di kawasan potensi wisata dengan suhu yang mencapai minus 3 derajat ini. Urusan infrastruktur, bakal ada pelebaran jalan menuju lokasi dengan anggaran pemkab.
"Tahun ini, Ranu Pani akan berubah. Nanti banyak pohon-pohon yang tertanam di kawasan tersebut," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Upaya lainnya, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga, penduduk setempat diharapkan tak sekadar hidup dari pertanian. Meski tetap dikembangkan.
"Untuk pertanian dengan segala olahannya, kami fokus di pertanian organik. Packaging hasil pertanian yang berkualitas," kata Thoriq.