Pengikisan tepi pantai atau abrasi, di area Kabupaten Pati, terutama di Pati Utara, menjadi fokus utama dari anggota DPRD Pati M Nur Sukarno.
"Pemerintah Kabupaten Pati dihimbau mengurangi dampak abrasi pantai, terutama di Pati Utara dan lebih spesifik di Kecamatan Dukuhseti, Tayu, dan Margoyoso," ungkapnya, Selasa (25/7).
Pria yang saat ini juga memegang posisi sebagai Ketua Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) tersebut menyatakan, setidaknya terdapat dua metode mencegah abrasi di daerah pesisir.
"Antara lain melalui konstruksi fisik dengan pembangunan bronjong batu di tepi pantai, atau metode alternatif lainnya yaitu dengan penanaman mangrove," tambahnya.
Sukarno juga memberikan saran kepada Pemkab Pati agar menggencarkan penanaman mangrove dengan sistem buis beton dibandingkan bronjong.
“(Bronjong) 20 kali lipat mahalnya (dari buis beton), dan hempasan gelombang (bronjong) energinya pindah ke kanan atau kiri dari Bronjong tersebut,” ungkap Sukarno.
Mangrove bisa ditanam dengan buis beton dulu, baru di atasnya ditanami atau bibit mangrove ditanam dalam bambu yang besar.
“Baru ditanam di pantai yang bersubstrat pasir. Adapun cara pertama yaitu dengan konstruksi fisik membangun bronjong batu di pesisir pantai. Atau cara yang kedua dengan penanaman mangrove,” imbuhnya.