Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, mengusulkan kepada pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, untuk melakukan pengaturan jam kerja pegawai baik pegawai pemerintah maupun swasta, melalui pembagian shift dalam bekerja.
"Usulan ini dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan penumpang KRL pada jam-jam sibuk," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dadang Wihana di Depok, Selasa (9/6).
Selain itu, juga pula perlu diberikan fasilitas layanan antarjemput pegawai dari kantor atau perusahaan tempat kerjanya, agar tidak terkonsentrasi seluruhnya dengan menggunakan "commuter line" yang semakin padat.
Dadang menjelaskan dengan PSBB Proporsional wilayah Bogor, Depok, Bekasi dan PSBB Transisi di DKI Jakarta, menyebabkan terjadi peningkatan pergerakan orang yang cukup tinggi, karena sejumlah kantor dan perusahaan yang sebelumnya tutup mulai melakukan aktivitas.
Kondisi ini pun dapat terlihat dari panjangnya antrean penumpang di sejumlah stasiun kereta ketika jam sibuk. Di Wilayah Kota Depok antrian penumpang terjadi di Stasiun Citayam hingga pukul 09.30 WIB.
"Kami mengimbau kepada seluruh warga terutama kelompok lanjut usia, untuk menunda perjalanan dengan 'commuter line' jika tidak ada kepentingan mendesak, demikian pula bagi warga yang akan bepergian membawa balita," ujarnya.
Hal ini katanya untuk menghindari risiko penularan Covid-19 yang akan berakibat fatal bagi dirinya.
Jumlah penumpang KRL yang berangkat dari Stasiun Citayam terlihat padat akibatnya penumpang mengantre hingga mencapai sekitar 50 meter sebelum memasuki area dalam stasiun tersebut.
Sementara pantauan di Stasiun Citayam, Rabu sekitar pukul 06.40 WIB, memperlihatkan padatnya penumpang tersebut membuat para petugas mengatur antrean yang panjang agar para penumpang tersebut tertib dan tidak berdesak-desakan.
Para petugas baik dari satuan pengamanan Stasiun Citayam maupun dari aparat kepolisian tampak berjaga-jaga untuk mengatur antrean tersebut.
Aparat dari Dinas Perhubungan Kota Depok juga terlihat bersiaga mengatur lalu lintas di depan Stasiun Citayam agar arus lalu lintas berjalan lancar.
Padatnya penumpang di Stasiun Citayam karena penumpang KRL dalam satu gerbong dibatasi maksimal 70 penumpang dalam satu gerbang untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran coronavirus.
"Iya dibatasi jumlah penumpang. Antrean ini agar para penumpang tertib sebelum masuk dalam KRL," kata seorang petugas, Ragil.
Kendati begitu, para penumpang pada Selasa pagi ini lebih tertib dibandingkan dengan Senin (8/6) yang antreannya sampai ke luar stasiun.
"Lebih tertib hari ini dan antreannya juga sudah tidak panjang," katanya.
Seorang penumpang KRL, Sofian mengatakan walaupun harus antre dan padat penumpangnya, ia tetap menggunakan KRL.
"Ya mau gimana lagi mas, disamping lebih murah tranportasi ini cepat dan tidak macet. Kalau ada coronavirus yang pasrah saja, yang penting kita selalu minum vitamin untuk jaga-jaga," ujarnya. (Ant)