Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19 di pondok pesantren (ponpes) di wilayahnya. Sebelumnya, juga dilakukan pemeriksaan di fasilitas publik seperti pasar, terminal, dan permukiman.
"Sampai hari ini masih tiga ponpes dan ini akan terus kami lanjutkan ke ponpes lainnya supaya Surabaya, Jawa Timur (Jatim) benar-benar terbebas dari Covid-19," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya, Irvan Widyanto di Surabaya, Minggu (27/9).
Dia mengungkapkan, pemeriksaan sampel usap hidung dan tenggorokan untuk mendeteksi penularan coronavirus tipe baru dilakukan pada 55 santri dan pengurus pesantren serta lima warga di Ponpes Sunan Kali Jaga, Kecamatan Sukomanunggal pada Kamis (24/9).
Pada Jumat (25/9), pemeriksaan dilakukan terhadap 29 santri dan pengurus pesantren di Ponpes Muhammadiyah Putat Jaya dan pada Sabtu (26/9) pemeriksaan dilakukan pada 50 santri dan pengasuh santri di Ponpes PPTQ Kids Darul Qur'an Jalan Tenggilis Mejoyo.
Irvan menyatakan, bahwa pemeriksaan dilakukan di pondok-pondok pesantren untuk menekan risiko penularan Covid-19 di lingkungan pesantren, yang penghuninya berasal dari berbagai daerah.
"Keselamatan dan kesehatan warga adalah hukum tertinggi, ini semata-mata untuk melindungi warga, terutama yang ada di lingkungan ponpes," kata dia.
Dia juga menekankan pentingnya para pengurus ponpes dan pengasuh santri memastikan protokol kesehatan dijalankan dalam setiap kegiatan di lingkungan pesantren.
"Vaksin terbaik saat ini adalah perubahan perilaku individu, keluarga, sampai dengan masyarakat dengan membiasakan yang tidak biasa," tandasnya.