Anggota DPRD DKI Jakarta Iman Satria meminta gubernur melakukan evaluasi program Jakwifi untuk masyarakat. Ia meminta gubernur tak memberi angin surga kepada masyarakat. Lantaran banyak warga mengeluh layanan wifi gratis sangat lemot.
"Saya minta Gubernur Anies (Baswedan) evaluasi kembali program Jakwifi yang menyediakan wifi gratis," kata anggota DPRD dari Fraksi Gerindra itu saat dihubungi Alinea.id, Rabu (9/9).
Program ini seharusnya memberikan kemudahan akses wifi gratis kepada masyarakat dengan maksimal. Tetapi nyatanya wifi gratis ini berpotensi sia-sia. Lantaran tidak dapat dimanfaatkan oleh banyak orang.
"Warga tentu menginginkan sesuatu dengan service baik," kata dia.
Seharusnya, kata dia, sebelum menjalankan program Jakwifi pihak Kominfotik telah berfikir dan melakukan kajian agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Layanan wifi lemot justru hanya memperburuk citra dan nama Gubernur Anies di masyarakat.
"Kalau yang gratis-gratis ini hanya politis saja, ada apa dibalik itu?" lanjutnya.
Oleh karena itu, Iman berjanji akan meminta penjelasan secara langsung terkait program Jakwifi kepada Gubernur DKI Anies Baswedan. Apalagi informasi yang didapatnya, gubernur hendak menambah bandwitch pada program ini.
Pada kesempatan itu, dia malah menyarankan agar Jakwifi menjadi berbayar. Tentu dengan catatan, jaringan internet tidak lemot dan memberi kemudahan masyarakat dalam mengaksesnya, terutama untuk PJJ.
"Kalau harus bayar, masyarakat harus dapat menikmati. Makanya saya minta gubernur review kembali," tambahnya.
Sebelumnya, wali murid di wilayah RW 03, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan mengeluhkan lemotnya jaringan internet pada program Jakwifi.
Fasilitas wifi gratis pada program tersebut dianggap tidak banyak membantu murid belajar. Padahal penyedia internet, yakni Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) mengklaim wifi gratis bisa diakses 50 pengguna di satu titik.
"Enggak bisa 50 orang. Di sini baru tujuh sampai delapan orang saja sudah lemot banget kok," kata Okta, warga setempat.