close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pekerja isi air PAM ke dalam jeriken. Foto Antara/Aprillio Akbar
icon caption
Pekerja isi air PAM ke dalam jeriken. Foto Antara/Aprillio Akbar
Nasional
Rabu, 01 September 2021 18:50

Pemprov DKI siapkan strategi pemenuhan hak atas air bersih

Saat ini hanya bisa disediakan 20.725 liter per detik dengan kebocoran (non revenue water/NRW 44%).
swipe

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan dua strategi untuk pemenuhan hak atas air bersih 100% hingga tahun 2030. Saat ini layanannya baru mencakup 64%.

Kepala Seksi Perencanaan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Elisabeth Tarigan, menyatakan, bahwa kebutuhan air bersih di Jakarta 32.865 liter per detik (lps), sementara saat ini hanya bisa disediakan 20.725 liter per detik dengan kebocoran (non revenue water/NRW 44%).

"Jadi ada gap 36% dengan kebutuhan tambahan pasokan air 12.140 liter per detik. Lalu, diinginkan ada penghematan kebocoran agar bisa mencapai angka 26%," ucap Elisabeth dalam diskusi virtual Balkoters Talk Pelayanan Merata Air Minum Jakarta, Rabu (1/9).

Untuk mencapai target tersebut, Elisabeth menyebutkan, bahwa Pemprov DKI Jakarta memiliki strategi internal dan regional dalam pemenuhan kebutuhan air bersih perpipaan.

Untuk strategi regional, Elisabeth menerangkan, DKI akan memaksimalkan kapasitas suplai air dari SPAM Jatiluhur 1 Hulu (4.000 lps), SPAM Djuanda Hulu (3.500 lps), SPAM Karian Hulu (3.200 lps), SPAM Pesanggrahan (750 lps), Spam Komunal Tersebar (200 lps), serta penurunan NRW dari 44 persen menjadi 26%.

"Kemudian dilakukan inisiatif regional hulu di Buaran-III (3.000 lps), Uprating Buaran I-II (1.000 lps), SPAM Ciliwung (200 lps). Lalu inisiatif regional hilir yakni transmisi SPAM Jatiluhur 1 (1.126 km), dan transmisi SPAM Karian Hilir (907 km)," ujar dia.

Sementara untuk strategi internal dalam pemenuhan kebutuhan air bersih perpipaan bagi masyarakat, Pemprov DKI melakukan upaya efisiensi pemakaian air; pengurangan NRW; pemanfaatan air permukaan (waduk, situ dan lainnya); desalinasi air laut (SWRO); Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile, kios air dan mobil tangki; pemanfaatan efluen air IPAL; hingga perlindungan daerah tangkapan air.

"DSDA telah membangun tujug IPA SWRO di tujuh pulau utama (2018 - 2019), kemudian 2 IPA (2020) untuk mendukung penyaluran air  ke Kios Air, mengoperasikan 5 buah BWRO di daerah Utara dan Barat Jakarta serta Kepulauan 1000 yang berfungsi sebagai sumber air bersih, serta mengoperasikan IPA Mobile, Mobil Tangki dan Kios Air sebagai sumber air bersih pada daerah krisis air bersih," ujarnya.

Karenanya, Mova menilai, dengan adanya strategi untuk perluasan layanan air seperti kios air serta mobil tangki air yang masuk ke pemukiman-pemukiman dengan sumber air yang minim adalah sesuatu yang positif, terutama ketika wilayah tersebut mengalami permasalahan tanah.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik, Mohamad Mova Al'Afghani, menyebut, pelebaran jaringan air minum itu menemui hambatan ketika masuk kepada daerah-daerah urban atau status tanah yang tidak jelas atau bersengketa.

"Jadi ada masalah di sisi lain air adalah hak asasi manusia, tapi di sisi lain tidak mudah dilaksanakan karena tanahnya mengalami masalah. Akibatnya kesulitan ketika akan dipasangkan pipa air," ucapnya.

img
Achmad Rizki
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan