close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen (kiri), menyapa para pemenang duta ponpes saat perayaan Hari Santri di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Kamis (22/10/2020). Dokumentasi Pemprov Jateng
icon caption
Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen (kiri), menyapa para pemenang duta ponpes saat perayaan Hari Santri di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Kamis (22/10/2020). Dokumentasi Pemprov Jateng
Nasional
Minggu, 15 Agustus 2021 13:38

Pemprov Jateng pastikan insentif guru agama masih bergulir

Program tersebut mulai dilaksanakan sejak 2019 dan akan terus bergulir hingga 2022.
swipe

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) pastikan program insentif bagi pengajar agama pada 2021 masih bergulir. Meski di tengah pandemi Covid-19. 

Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen, mengungkapkan, untuk alokasi anggaran yang disediakan sebesar Rp254.246.000.000. "Memang akhir ini banyak dari guru yang menanyakan terkait insentif dari pemprov. Dan Alhamdulillah program ini masih berlanjut dengan alokasi anggaran Rp254 miliar lebih," ujarnya, dikutip dari laman jatengprov.go.id, Minggu (15/8).

Menurutnya, program tersebut mulai dilaksanakan sejak 2019 dan akan terus bergulir hingga 2022. Pada 2021, ada 211.455 orang guru, baik dari agama Islam, Katholik, Kristen, Hindu dan Budha yang akan menerima insentif.

"Ini untuk guru madin, TPQ dan madrasah di pondok peantren. Selain itu juga guru pengajar di vihara, gereja dan agama yang ada di Indonesia," papar Gus Yasin, sapaan Wagub Jateng.

Untuk saat ini, jelas Gus Yasin, pihaknya sedang melakukan validasi data penerima insentif. Sebab, selama pandemi terjadi perubahan data.

"Jadi informasi saat ini sudah saya paraf dan sudah di-acc Pak Gubernur Ganjar. Karena pendemi ada guru yang terpapar dan ada perubahan data, maka perlu penyelarasan, memasukkan input penerima baru. Ini masih proses di Bank Jateng Syariah untuk pendataan dan penyaluran," terangnya.

Dengan adanya program tersebut, Gus Yasin berharap, dapat meningkatkan kesejahteraan. Sekaligus memantapkan para pengajar keagamaan, untuk mendedikasikan diri dalam menyikapi moral anak bangsa saat ini.

"Harapan pertama memang munculnya program ini kami melihat bahwa madrasah dan diniyah nonformal itu masih belum tersentuh pemerintah. Maka kami mengusulkan instentif untuk kesejahteraan agar guru keagamaan lebih mantap lagi untuk mendedikasikan penididkan agama, untuk menyikapi moral anak bangsa," tandas Wagub.

img
Achmad Rizki
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan