Luapan Danau Sentani yang terjadi setelah banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura, merendam 25 kampung di sekitar danau. Namun warga dipastikan berada dalam kondisi aman.
"Kondisi masyarakat saat ini masih relatif aman dan bantuan sedang diupayakan untuk dibagikan ke masyarakat," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Kamis (21/3).
Kampung-kampung yang terendam adalah Doyo lama, Sosiri, Yakonde, Dondai, Kwadeware, Bambrongko, Simporo, Kameyaka, Abar, Atamali, Putali, Sereh, Ifar Besar, Yoboi, Hobong, Yahim, Yobe, Ifale, Nendali, Asei Besar, Ayapo, Puay, Asei Kecil, Nolokla, dan Yokiwa.
Kamal mengatakan, kampung-kampung tersebut memiliki akses terbatas untuk dijangkau. Perahu motor menjadi satu-satunya alat transportasi yang dapat menjangkau kampung-kampung tersebut.
Meski begitu, kata Kamal, Polda Papua siap menyalurkan bantuan ke kampung-kampung tersebut. Pihaknya akan mengerahkan para petugas dari Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Papua yang dilengkapi perahu motor.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berencana merelokasi warga yang tinggal di kawasan cagar alam Cycloop. Ini dilakukan sebagai upaya antisipasi, agar tidak ada lagi korban jika banjir kembali melanda.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, warga yang direlokasi akan dipindahkan ke wilayah Jayapura-Wamena. Hanya saja, saat ini belum dipastikan lokasi pasti relokasi tersebut.
"Rencana ini sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo dan direspon positif, hanya saja mengenai lokasi pastinya belum ditetapkan," katanya.
Nantinya, Pemprov Papua akan melengkapi lokasi baru tersebut dengan sejumlah fasilitas pelayanan publik, seperti rumah sakit, sekolah, dan perumahan, bagi warga yang direlokasi. Menurut Lukas, relokasi harus dilakukan karena warga yang berada di kawasan cagar alam Cycloop telah berulang kali menjadi korban bencana.
"Bencana seperti ini sudah terjadi berulang kali dalam kurun waktu tertentu, maka warga mau tidak mau harus direlokasi, kami akan siapkan pemukiman dan fasilitas lainnya bagi warga," ujarnya. (Ant)