close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pilot Susi Air (bertopi) disandera KKB. dok. Istimewa
icon caption
Pilot Susi Air (bertopi) disandera KKB. dok. Istimewa
Nasional
Senin, 06 Maret 2023 09:32

Pencarian pilot Susi Air, polisi perluas jangkauan

Polisi melakukan usaha dengan pendekatan lunak yakni negosiasi kepada tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat.
swipe

Polri melakukan pelebaran lingkup wilayah dalam upaya pencarian pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mahrtens. Sudah tiga minggu ini, Phillip disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. 

Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadani mengatakan, dengan memperluas di dua lokasi tersebut, bisa membuat terang permasalahan ini. Ia menegaskan tidak ada batas waktu untuk melakukan pencarian dan penyelamatan warga negara Selandia Baru itu.

"Memang saat ini usaha kita sudah perluas pencarian di dua kabupaten yakni Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya," katanya dalam keterangannya, Senin (6/3).

Faizal menyebut, pihaknya melakukan usaha lainya dengan pendekatan lunak yakni negosiasi kepada tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat. Selain itu juga meminta bantuan melalui unsur pemerintahan.

"Kami masih berusaha tetapi belum maksimal. Kami terus bertekad untuk berusaha mendapatkan, menemukan dan menyelamatkan pilot Philip Mark," ucapnya.

Beberapa waktu lalu, kepolisian mengakui sinyal yang sulit menjadi kendala dalam upaya membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philips Marc Marthein. Padahal penyanderaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya ini sudah berjalan tiga minggu.

Polisi harus mencari titik-titik tertentu untuk mendapatkan sinyal yang kuat dalam melakukan negosiasi dengan kelompok Kogoya.

Hasil dari komunikasi yang selama ini dilakukan adalah kondisi pilot masih dalam keadaan baik. Namun, untuk mendapatkan informasi itu, pemerintah tidak dapat menghubungi begitu saja.

Kemarin, kelompok ini dipastikan berulah kembali dengan membunuh anak Kepala Kampung Pimbinom, Distrik Kuyugawe, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. 

Faizal mengatakan, pembunuhan itu berlangsung pada pekan lalu. Alasan pembunuhan karena Kepala Kampung Pimbinom berinisial ST menolak memberikan bantuan bahan makanan.

"Akhirny anak yang berusia 6-8 tahun dengan inisial MT dibunuh oleh Egianus Kagoya sendiri," katanya di Lanny Jaya, Minggu (5/3).

Faizal menyebut, saat itu Satgas Damai Cartenz 2023 melakukan penjejakan terhadap kelompok kriminal tersebut. 

Kini pihaknya sudah mendapatkan saksi mata yang melihat kekejaman Egianus Kagoya tersebut. Berdasarkan keterangan saksi, kelompok EG membawa tiga senapan laras panjang.

"Ada saksi yang kami ambil keterangannya walaupun ada beberapa kendala yakni bahasa, tetapi kami coba jembatani bahwa yang melakukan kelompok Egianus Kagoya dan yang menembak adalah EG," ujarnya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan