Proses pencarian dua korban pelajar SMPN 1 Turi saat melakukan kegiatan susur sungai di aliran Sungai Sempor, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (21/2) dihentikan sementara pada Sabtu (22/2) malam.
Pencarian akan kembali dilakukan pada Minggu (23/2) pagi, dengan menyusuri aliran Sungai Sempor sejauh 26 kilometer.
"Proses pencarian besok masih sama dengan menyusuri aliran sungai sejauh 26 kilometer dari titik awal kejadian," kata Kepala Basarnas Yogyakarta, Lalu Wahyu Efendi di Posko SAR Gabungan di Turi, Sleman.
Proses pencarian telah melibatkan delapan tim, sedangkan untuk hari ini masih melihat perkembangan tim yang hadir.
"Proses pencarian besok akan dimulai pada pukul 06.00 WIB, dimulai dari titik awal kejadian," ungkapnya.
Selama ini pencarian, jelas Wahyu, tidak mengalami kendala, hanya saja di sepanjang aliran sungai kemungkinan terdapat palung yang dalam sehingga korban tidak nampak.
"Selain itu juga banyak terdapat rongga-rongga batuan besar, sehingga ada kemungkinan korban tersangkut," terangnya.
Sebelumnya, Basarnas Yogyakarta menyebutkan jumlah korban yang ditemukan tewas akibat hanyut di Sungai Sempor, Turi, Sleman delapan orang, sehingga tinggal dua korban yang masih dalam pencarian.
"Ada delapan yang ditemukan meninggal. Masih ada dua yang belum ketemu," tutur Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto.
Dijelaskan Pipit, satu korban yang ditemukan pada Sabtu (22/1) atas nama Nadine Fadilah. Setelah sempat diidentifikasi di Puskesmas Turi, korban langsung diserahkan ke pihak keluarga.
Jasad Nadine ditemukan di dasar sungai di Dam Lengkong yang lokasinya sekitar 2 kilometer dari lokasi kegiatan susur sungai di Sungai Sempor. "Korban ditemukan di Dam Lengkong. Posisinya di dasar sungai," tutup Pipit Eriyanto. (Ant)