close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo berpotensi tsunami membuat warga Banten berhamburan dan mengungsi ke atas bukit.Antara Foto
icon caption
Gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo berpotensi tsunami membuat warga Banten berhamburan dan mengungsi ke atas bukit.Antara Foto
Nasional
Kamis, 28 November 2019 02:06

Pendeteksi dini tsunami di pesisir Banten rusak

Sirene deteksi dini tsunami ini rusak tersambar petir pada 13 November 2019 saat hujan disertai badai di wilayah Banten
swipe

Early Warning Syistem (EWS) atau alat pendeteksi dini tsunami milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di pesisir Banten rusak karena disambar petir.

Sirene deteksi dini tsunami ini rusak tersambar petir pada 13 November 2019 saat hujan disertai badai di wilayah Banten.

"EWS mati semua, baik yang di Pasauran, Labuan ataupun Panimbang, karena servernya mati/rusak tersambar petir," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Banten Juhriyadi,  saat dikonfirmasi, Rabu (27/11).

Akibatnya sirene peringatan di pesisir Carita, Panimbang, dan Labuan tidak bisa dibunyikan. Padahal sirene tersebut merupakan satu-satunya alat pendeteksi dini tsunami di pesisir.

Juhriyadi mengatakan, sudah melaporkan kejadian tersebut ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Saat ini BPBD menunggu perbaikan karena alat tersebut merupakan aset BMKG.

"Langkah yang sudah dilakukan melakukan koordinasi dengan BMKG karena EWS itu merupakan Aset BMKG," katanya. 

Untuk solusi sementara, pihaknya sudah memerintahkan kepada setiap industri yang berdekatan di pesisir untuk menyalakan sirene jika terjadi ancaman bencana tsunami. Termasuk Dewan Masjid menyurati musala-musala untuk membunyikan kentongan lingkungan bila ada ancaman tsunami.

img
Khaerul Anwar
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan