close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan)./ Antarafoto
icon caption
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan)./ Antarafoto
Nasional
Senin, 25 Juni 2018 15:15

Penembakan pesawat di Papua diduga bermuatan politik

Kelompok bersenjata sengaja dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
swipe

Penembakan pesawat Twin Otter Dimonim Air PK-HVU milik Trigana Air yang dihujani tembakan di Kabupaten Duga, diduga masih terkait dengan kelompok yang melakukan penyanderaan sebelumnya. Kelompok tersebut diperkirakan kerap dimanfaatkan golongan tertentu dalam pilkada serentak.

“Peristiwa ini diduga (dilakukan) kelompok bersenjata yang dimainkan dalam kepentingan politik,” ujar Kapolri Tito Karnavian di Gedung Rupatama Mabes Polri, Senin (25/6).

Menurutnya, pemanfaatan kelompok ini jelang pilkada memiliki motif menebar ketakutan serta mengintimidasi pasangan tertentu.

Untuk antisipasi lebih lanjut, Polri telah menyiapkan 114 anggota, guna berjaga-jaga di sana pascakejadian itu. Bahkan, imbuh Tito, penambahan personil bisa saja dilakukan demi menjaga hajatan demokrasi berjalan tanpa gangguan.

Sebelumnya, pada pilkada 2010, proses pemilihan sempat ditunda hingga tiga tahun kemudian. Hal itu disebabkan, muncul perlawanan dari kelompok anarki Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak yang sengaja menguasai dan menutup bandara Ilaga.

Motif politik itu terulang di pilkada tahun ini. Pemilihan lokasi yang terpencil dan lantaran wilayah tersebut merupakan daerah kecil, Polri menduga pelaku adalah kelompok yang sama. Pelaku penembakan pesawat yang mengangkut 15 orang anggota Brimob ini, menuntut agar para calon yang telah gugur di seleksi pilkada, dapat diikutsertakan kembali.

“Tujuan (penembakan) agar mereka yang gugur boleh ikut lagi atau pilkada diundur,” ujarnya.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Purnama Ayu Rizky
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan