Polri melibatkan para pecalang dan masyarakat Bali dalam operasi pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island State (AIS) Forum 2023. Perhelatan akbar ini berlangsung di Bali pada 10-11 Oktober 2023.
Kasatgas Humas Operasi Tribrata Agung 2023 Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, Polri mempunyai kewajiban agar penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 berjalan aman dan lancar.
"Kita melibatkan pecalang untuk turut serta dalam rangka menyukseskan kegiatan ini. Kita melakukan kemitraan bersama masyarakat," kata Ahmad dalam keterangan, dikutip, Senin (9/10).
Ia pun berharap penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 ini dapat menghasilkan keputusan yang baik untuk Indonesia khususnya, maupun dunia pada umumnya. Salah satu agenda yang penting dalam KTT AIS Forum 2023 ini yakni membahas masalah lingkungan.
Terkait hal tersebut, Ramadhan mengatakan bahwa Polri selalu mendukung terciptanya lingkungan yang baik. Hal ini dibuktikan dengan program penanaman 21 juta bibit pohon lewat program Polri Lestarikan Negeri.
"Dalam program ini Polri mendapat rekor MURI atas kegiatan penanaman pohon secara serentak di seluruh Indonesia," ujarnya.
Ramadhan menyampaikan, Polri menyiapkan 4.083 personel dalam Operasi Tribrata Agung 2023 tersebut. Sebanyak 51 negara pulau dan kepulauan akan mengikuti KTT AIS Forum 2023.
Ajang yang digelar pertama kali ini akan dihadiri oleh para Kepala Negara, Menteri dan setingkatnya. Tidak ketinggalan para delegasi akan mengikuti KTT ini.
"Dalam rangka pengamanan kegiatan KTT AIS Forum 2023, Polri melakukan pengamanan dengan sandi Tribrata Agung. Ini terdiri dari Mabes Polri, Polda Bali, Paspampres, BNPT, BSSN, TNI, BNPB dan beberapa kementerian lainnya," ujar Ramadhan.
Ramadhan menuturkan, Operasi Tribrata Agung dalam rangka pengamanan KTT AIS Forum 2023 digelar selama 6 hari mulai dari 8 hingga 13 Oktober 2023. Artinya Polri melaksanakan pengamanan sebelum, saat dan pasca penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023.
"Tentu dibuat suatu operasi dengan pimpinan Operasi Kaops yaitu Kakorlantas dan Kapolda Bali sebagai Wakaops, ada beberapa satgas seperti satgas preemtif, satgas preventif, satgas intelijen, satgas siber, satgas banops, satgas tindak, satgas Humas dan lainnya. Semua ini kemampuan kita demi terwujudnya penyelenggaraan KTT AIS 2023 dengan aman, tertib dan lancar," katanya.
Ada pun beberapa titik yang menjadi fokus pengamanan yakni dimulai dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, dimana tempat mendaratnya para kepala negara, menteri dan delegasi. Kemudian pengamanan rute atau jalur dari Bandara menuju akomodasi dan venue penyelenggaraan.
Selain itu, Polri juga mengamankan pintu masuk ke Bali baik jalur darat maupun pelabuhan.
"Polri juga mengamankan objek wisata dan vital yang menjadi tempat kunjungan delegasi nanti," katanya.
Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan, pengamanan yang dilakukan Polri yakni mengedepankan pola preemtif dan preventif. Pola ini didukung kegiatan intelijen, gakkum dan lainnya.
"Humanis dan persuasif ini kita mengedepankan pola preemtif dan preventif," ujarnya.