Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mendukung pemberian bantuan subsidi upah (BSU) untuk dilanjutkan. Akan tetapi dia meminta agar nominalnya lebih besar dari 2020 dan 2021.
"Setidaknya satu orang pekerja mendapat Rp1,9 juta dengan asumsi satu pekerja menanggung tiga anggota keluarga sehingga tidak jatuh dibawah garis kemiskinan," ungkapnya kepada Alinea.id, dikutip Selasa (12/4)
Dia menjelaskan, asumsi garis kemiskinan Rp486.168,-/kapita/bulan. Menurutnya masalah pendataan perlu terus diperbaiki akurasi penerima dengan sinkronisasi data di BPJS ketenagakerjaan maupun data riil perusahaan.
"Untuk dana subsidi upah sebaiknya dicari dari windfall kenaikan penerimaan negara dari harga komoditas ekspor dan realokasi dari proyek strategis nasional," jelasnya.
Tetapi secara keseluruhan bantuan yang diberikan oleh pemerintah belum cukup efeknya dalam mendorong konsumsi rumah tangga karena hanya mengcover sebagian kelompok.
"Sejauh ini bansos masih dirasakan pada sebagian kelompok 40% pengeluaran terbawah. Kontribusi kelompok ini dari total pengeluaran hanya 17,7% dari data BPS terakhir maret 2020," paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah perlu memperluas sasaran bansos ke kelas menengah rentan miskin yang jumlahnya 115 juta orang.
"Jadi jelas tidak berdampak ke laju konsumsi secara nasional," lanjutnya.