Center For Budget Analysis/CBA Uchok Sky Khadafi menduga, kasus Lukas dikaitkan dengan Capres 2024. Hal ini dianggapnya karena KPK lebih dominan politik, dari pada membersihkan lingkungan pemerintah
“Bicara tentang Lukas, saya melihatnya harus dikaitkan dengan peta politik Capres 2024. Kenapa saya kaitkan? Karena KPK ini dalam pemberatasan korupsi cenderung lebih dominan politiknya dibandingkan niat untuk pembersihan pemerintahan,” katanya Uchok dalam acara yang bertajuk “Korupsi, Judi, Money Laundering dan Kekebalan Hukum Lukas Enembe” oleh Kopi Party Movement secara daring, Rabu (12/10).
Alasan lainnya, terang dia, saat ini yang dibutuhkan oleh masyarakat kepada KPK adalah menangkap kasus Masiku terlebih dahulu.
“Kenapa saya katakan seperti itu, karena saya melihat sebetulnya masyarakat meminta kepada KPK itu untuk menangkap Masiku dulu. Itu permintaan publik,” ucap dia.
Ia mengatakan, KPK tidak mau melakukan penangkapan atau mencari di mana tempat Harun Masiku, apakah sudah mati atau masih hidup.
“Tetapi KPK malah menjalankan yang bukan keinginan publik, tetapi agenda pemilu. Artinya siapa musuh-musuh pemerintah yang potensial, atau siapa pendukung pemerintah, atau siapa yang menjadi oposisi pemerintah. Itu yang mulai dicoba otak-atik KPK,” ucapnya.
Dia juga mengkhawatirkan campur tangan KPK agar salah satu calon presiden tidak masuk dalam bursa pencapresan.
“Jadi KPK sebetulnya tidak semuanya menjadi gerakan korupsi. Dia gerakan politik untuk kepentingan partai tertentu atau capres tertentu,” tuturnya.
Apalagi ada indikasi Ketua KPK ingin menjadi capres.
"Biarpun dia masih malu-malu untuk muncul. Nah ini sudah keliatan, pemberatasan korupsi saat ini tidak jauh dari kepentingan capres, tidak jauh menguji lawan-lawan capres. Itu yang terjadi saat ini,” ucapnya.