close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kompolnas dorong Polri memeriksa Kapolres Samosir buntut adanya dugaan penggelapan pajak di Kantor Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumut. Google Maps/Trianto Hutabalian
icon caption
Kompolnas dorong Polri memeriksa Kapolres Samosir buntut adanya dugaan penggelapan pajak di Kantor Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumut. Google Maps/Trianto Hutabalian
Nasional
Senin, 27 Maret 2023 08:45

Penggelapan pajak, Polri didorong periksa Kapolres Samosir

Ini perlu dilakukan guna memastikan ada tidaknya tindak pidana korupsi selain mendalami kecurigaan keluarga Bripka Arfan.
swipe

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendorong Polri memeriksa Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, atas kematian Bripka Arfan Saragih. Arfan diduga bunuh diri dengan meminum sianida karena disinyalir terjerat penggelapan pajak Rp2,5 miliar di Samsat Pangururan sejak 2018.

Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, mengatakan, pemeriksaan itu harus ditindaklanjuti Polda Sumatera Utara agar kasus ini segera tuntas. "Termasuk memeriksa apakah benar Kapolres Samosir mengancam almarhum seperti yang diduga keluarga," katanya kepada Alinea.id, Minggu (26/3).

Poengky menyebut, hal itu juga sebagai bentuk penyelidikan terkait kasus dugaan korupsi di sana. Pangkalnya, ada dugaan melibatkan orang-orang lain mengingat jumlah kerugian masyarakat besar. 

Keluarga Arfan pun telah melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian. Jika ada temuan bukti-bukti yang menguatkan dugaan keluarga, maka laporan dugaan pembunuhan perlu ditindaklanjuti secara profesional dengan scientific crime investigation.

"Oleh karena itu, untuk mendapatkan kejelasannya, Kompolnas akan segera melakukan klarifikasi kepada Polda Sumatera Utara," ujarnya.

Sebagai informasi, Bripka Arfan ditemukan tewas usai dituduh menggelapkan uang wajib pajak Samsat Samosir UPT Pangururan sekitar Rp2,5 miliar. Bripka Arfan ditemukan tewas di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, oleh rekan polisinya pada 6 Februari 2023.

Tim ahli digital dan forensik menyebut kematian Bripka Arfan adalah bunuh diri dengan menenggak sianida. Menurut keterangan polisi, di dekat jasad Bripka Arfan ditemukan botol minuman bersoda warna keruh yang diduga telah dicampur sianida.

Selain itu, tidak jauh dari tubuh korban ditemukan tas berwarna hitam yang di dalamnya terdapat 19 BPKB dan 25 STNK. Namun, pihak keluarga menolak informasi tersebut dan justru menilai ada yang janggal sehingga melaporkan kasus ini kepada Polda Sumut.

Kuasa hukum keluarga Bripka Arfan, Dolin Siahaan, pun bersurat kepada Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, agar membentuk dan mengirim tim pencari fakta ke Samosir. Selain itu, mendesak kepolisian mengautopsi ulang jenazah guna memastikan penyebab pasti kematian kliennya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan