Tempat ibadah menjadi salah satu yang diperlukan bagi korban pengungsian gempa Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Tak sedikit tempat ibadah yang rata dengan tanah usai gempa berujung longsor pada Senin (21/11) tersebut.
Sudah hampir sepekan para pengungsi harus tidur di dalam tenda seadanya, makanan secukupnya, dan fasilitas minim lainnya. Berbagai instansi menolong mereka dengan bantuan-bantuan yang sangat berarti.
Masih minimnya air bersih, listrik, dan tempat beribadah tak menghalangi mereka untuk tetap menjalankan salat lima waktu.
Salah satu yang menjadi upaya agar tetap dapat mengadu pada Sang Kuasa adalah membersihkan puing-puing, menggelar karpet yang kembali diambil dari dalam masjid atau mushola, kemudian digelar di halaman. Kala hujan datang, alas itu kembali digulung dan dirapikan untuk disimpan kembali.
Saat berwudhu, tak sedikit yang menggunakan air dari gelas yang dikucurkan secara bergantian. Pasalnya, tak ada keran yang mengucur di sekitar lokasi.
Di sisi lain, pengungsi juga ada yang mendapatkan bantuan mushola dalam bentuk kendaraan. Bantuan itu diberikan Kementerian BUMN melalui Bank Syariah Indonesia (BSI).
Dalam satu mobil kira-kira bisa menampung 20 orang untuk salat berjamaah. Namun, disediakan alas di samping mobil untuk jemaah lainnya yang tidak kebagian tempat.
Tak hanya salat lima waktu, tetapi mobil musholla ini juga digunakan sebagai lokasi salat Jumat kemarin (24/11). Fasilitas solat Jumat di wilayah Cianjur ini memang pada lokasi darurat dan ada juga di bangunan masjid yang hanya berdampak keretalan usai gempa awal pekan lalu.