Belakangan ini, anggota TNI dari satuan PM melakukan pengawalan ketat terhadap Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Febrie Adriansyah. Sebab, dugaan penguntitan terhadap Febrie muncul.
Alhasil, penangkapan satu personel kepolisian yang teridentifikasi inisial IM sebagai anggota Densus 88 oleh Tim pengamanan JAM Pidsus.
Lembaga Pengawasan, Pengawalan, dan Penegakan Hukum Indonesia (LP3HI) mendesak Mabes Polri untuk mengusut aksi yang diduga dilakukan para anggota Densus 88 itu.
Wakil Ketua LP3HI, Kurniawan Adi Nugroho menuntut adanya pelacakan terhadap oknum Densus 88. Supaya diketahui, oknum itu bergerak sendiri atau ada perintah perwira yang pangkatnya lebih tinggi.
Sampai kapan pun Polri, katanya, sebagai penyidik perkara pidana wajib berkomunikasi dengan jaksa sebagai penuntutnya. Ia melihat ini hanya ulah oknum yang mencari recehan, maka baik di internal Densus sendiri atau dari satuan lain perlu dipastikan.
“Dan apa perannya dalam kasus tipikor tambang,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (24/5).
Belum lagi, awal pekan ini, terjadi peristiwa konvoi personel kepolisian dengan seragam hitam-hitam. Mereka membawa senjata laras panjang, berboncengan mengendarai sekitar sepuluh motor trail di kawasan kompleks Kejagung, persisnya sekitar Bulungan-Blok M, Jakarta Selatan.
Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Gatot Mangkurat Putra mengaku, anak buahnya tengah melakukan pengamanan di sejumlah vihara. Memang saat itu untuk pengamanan terkait Hari Waisak.
Gatot menganggap isu tersebut hanyalah isapan jempol belaka. Baginya tidak ada urusan dengan pihak Korps Adhayaksa itu.
“Enggak ada. Ngarang aja,” ujarnya.
“Ya enggak lah. Apa kepentingan kita ke Kejagung (Kejaksaan Agung),” tambah dia.