Syahrul Yasin Limpo telah menyampaikan surat pengunduran dirinya sebagai Menteri Pertanian kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, pada Kamis (5/10).
Setelahnya, Syahrul Yasin Limpo yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Mensesneg Pratikno, menyampaikan keterangannya kepada wartawan. Berikut pernyataan lengkap Syahrul Yasin Limpo kepada wartawan, di luar tanya jawab.
"Saya sore hari ini (kemarin, 5/10) datang meminta waktu ke Bapak Presiden dan diberikan kesempatan melalui Mensesneg Pak Prayitno untuk meyampaikan usul dan surat pengunduran diri saya sebagai menteri.
Alasan mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang saya hadapi. Dan saya harus siap menghadapi secara serius. Walaupun saya berharap jangan ada stigma dan presumption of innocence, maksudnya menghakimi saya dulu. Karena tentu biarkanlah proses hukum berlangsung dengan baik dan saya siap menghadapi.
Saya meniti karir mulai dari lurah dan kemudian camat. Saya 25 tahun menjadi kepala daerah. 10 tahun jad bupati, lima tahun wagub, dan 10 tahun menjadi gubernur. Dan saya baru merasa ada hal seperti ini.
Oleh karena itu, saya butuh waktu. Kenapa? Karena saya baru pulang dari Roma mendapatkan penghargaan dunia atas nama Bapak Presiden. Indonesia dinilai memiliki best practice dalam pengendalian berbagai hama penyakit. Baik unggas maupun hewan besar. Dan itu mendapatkan apresiasi dunia dan saya memberikan presentasi mengenai itu.
Yang kedua, IPAC (Institute for Policy Analysis of Conflict memberikan penghargaan kepada Bapak Presiden dan tiga tahun ini, bantalan ekonomi, boleh dibuka datannya, adalah pertanian.
Dan itulah langkah-langkah yang sudah dilakukan atas perintah prseden kepada kita semua. Bahwa kita memberikan makan 280 juta orang kurang lebih dengan dinamika, min-plusnya, tentu ada. Tentu ada.
Memang Pak Pratik sangat baik kepada saya meminta apa kepada saya. Saya orang bugis, Makassar. Dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi daripada pangkat dan jabatan.
Biarkan saya hadapi dan berikan kesempatan membuktikan bahwah saya terbiasa mengurus rakyat. Dan saya berharap nasihat-nasihat orang tua dan nasihat budaya saya dari sana. Kalau berani berbuat harus berani tanggung jawab dan saya siap bertanggung jawab,".