close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anies lakukan kunjungan ke Kebupaten Ngawi dalam rangka kerja sama memnuhi kebutuhan beras, Anies langsung disambut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Minggu (25/4). Foto dokumentasi Pemprov DKI.
icon caption
Anies lakukan kunjungan ke Kebupaten Ngawi dalam rangka kerja sama memnuhi kebutuhan beras, Anies langsung disambut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Minggu (25/4). Foto dokumentasi Pemprov DKI.
Nasional
Minggu, 25 April 2021 14:17

Jakarta penuhi stok beras dari daerah, Anies: Ini balas budi ke petani

Selama ini warga Jakarta memang memiliki ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah.
swipe

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa terlihat akrab saat penandatanganan kerja sama pemenuhan kebutuhan beras di ibu kota dengan Kabupaten Ngawi, Jatim, Minggu (25/4).

Kerja sama dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi terkait sistem resi gudang. Sistem tersebut, bisa menyimpan rata-rata 600 dengan target tahun 2021 sebanyak 1.000 ton.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan, pandangannya bahwa berbagai kerja sama yang dikerjakan sejak  2018 ini merupakan berkeadilan baik bagi Pemprov DKI maupun petani-petani di daerah.

"Saya ingin sampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja sama yang baik ini, yang menjadi tujuan kami dari kerja sama ini adalah satu, pemenuhan kebutuhan pangan di Jakarta terpenuhi dengan baik, kedua, para petani memiliki sistem kerja yang memungkinkan mereka meningkat kesejahteraannya," kata Anies dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/4).

Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menerangkan, kerja sama antardaerah khususnya dengan para petani merupakan usaha warga Jakarta melalui Pemprov DKI membalas budi kepada para petani. 

"Jakarta memiliki ketergantungan yang amat tinggi kepada produk pertanian dari luar Jakarta dan tidak ingin hanya menerima berasnya dengan kualitas baik, tetapi tak memikirkan kesejahteraan petaninya," ungkap dia.

"Dengan sistem-sistem yang diadopsi Food Station seperti contract farming dan resi gudang ini, merupakan usaha untuk memastikan bahwa petani bisa mendapatkan manfaat yang makin baik dan besar, sehingga lebih sejahtera," lanjutnya.

Sebelumnya, Food Station juga menjalin kerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur Cilacap terkait contract farming

Kolaborasi ini dinisiasi pada 2018 dengan areal sawah seluas 250 hektar; pada tahun 2019 bertambah seluas 500 hektar; tahun 2020 seluas 850 hektar; dan target kerja sama pda tahun 2021 seluas 1.000 hektar dengan rata-rata produktivitas 5,7 ton/hektar dan memberikan potensi hasil 5.700 ton Gabah Kering Panen (GKP) atau 2.964 ton beras dengan Varietas Ciherang, Metik Wangi dan Muncul.

img
Achmad Rizki
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan