Penumpang angkutan udara pada Nataru turun
Kementerian Perhubungan menyatakan realisasi penumpang yang berangkat pada periode H-5 sampai H+6 Nataru (20 Desember 2018 - 6 Januari 2019) untuk rute domestik mencapai 4.530.456 orang atau mengalami penurunan sebesar 13,94% dari tahun sebelumnya.
Sementara, untuk jumlah penumpang berangkat rute internasional sebesar 925.257, dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan sebesar 14,45%. Sehingga, total jumlah penumpang berangkat untuk rute domestik dan internasional sebanyak 5.455.713, dibandingkan tahun sebelumnya terjadi penurunan sebesar 10,16%.
“Data sementara dari 36 bandara yang kami pantau yang di-entry oleh masing-masing bandara, langsung diolah oleh Posko Nataru yang bertempat di Direktorat Angkutan Udara menjadi laporan harian dan juga laporan akhir Posko,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti di Jakarta, Senin (7/1).
Untuk statistik pergerakan lalu lintas Angkutan Udara Dalam dan Luar Negeri Nataru, puncak arus mudik liburan Natal 2018 yang terjadi pada H-3 (22 Desember 2018), jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 362.036 penumpang atau turun sebesar 0,94% dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara, puncak arus balik liburan Nataru terjadi pada H+6 (6 Januari 2019) jumlah penumpang yang diangkut sebesar 312.458 penumpang atau turun sebesar 6,90% dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun sebelumnya.
Menurut Polana, dari 36 bandara yang ada, yang terdapat kenaikan jumlah penumpang domestik yaitu di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Denpasar sebesar 2,00%. Selain itu, semua bandar udara yang dipantau mengalami penurunan jumlah penumpang, dengan penurunan tertinggi di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Bandar Aceh sebesar 37,27%.
Lebih lanjut Polana menjelaskan kenaikan jumlah penumpang internasional yang diangkut terjadi di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Husein Sastranegara, Juanda, dan Soekarno Hatta dengan kenaikan tertinggi terdapat di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai sebesar 47,86%.
Sementara, terdapat jumlah penurunan penumpang di bandar udara yang dipantau yaitu Bandar Udara Kualanamu, Adi Sucipto, dan Hasanudin dengan penurunan jumlah penumpang tertinggi pada Bandar Udara Hasanuddin sebesar 20,70%.
“Pada musim liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, terlihat minat masyarakat Indonesia cenderung untuk pergi keluar negeri dibandingkan ke dalam negeri (domestik),” ujarnya.
Tercatat pada Nataru kali ini jumlah penerbangan ekstra terdapat kenaikan sebesar 8,18% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk penyesuaian atau penambahan jam operasi bandar udara dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan operasional penerbangan.
“Penambahan jam operasi bandara sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan, dan para penyelenggara bandar udara wajib melakukan publikasi/NOTAM untuk perubahan jam operasi. Dalam pelaksanaanya dilakukan koordinasi antara Penyelenggara Bandar Udara dengan Penyelenggara Navigasi Penerbangan,” pungkasnya.
Data On Time Performance (OTP) rute penerbangan domestik dari 12 operator yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Wings Air, Air Asia, Citilink, Susi Air, Batik Air, Xpress Air, Trans Nusa, Trigana Air, NAM Air sebesar 78,54%.
"Harapan Kami, dengan kerja sama dan kerja keras kita bersama, masyarakat bisa menikmati pelayanan jasa angkutan udara baik selama masa Nataru. Tentu saja kami akan terus meningkatkan pelayanan sehingga masyarakat mempunyai pengalaman yang menyenangkan dalam menggunakan pesawat sebagai pilihan transportasi untuk berliburan dan aktifitas lainnya,” tutup Polana.