Penumpang kapal feri KMP Mutiara Persada II yang kandas di Perairan Pulau Rimau Balak terlihat emosional dan marah-marah. Mereka mengeluhkan kepastian nasib mereka di ruang tunggu Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Jumat.
"Maksud kami datanglah pihak manajemen KMP Mutiara Persada II kemari ngomong baik-baik dengan penumpang yang sudah lelah menunggu di sini," kata salah satu penumpang kapal itu, bersama para penumpang lainnya.
Mereka mengeluhkan pihak manajemen yang mengutus orang-orang yang dinilai tidak tahu apa-apa di sini. Padahal para penumpang kapal itu hanya ingin kepastian kapan kapal yang kandas tersebut dapat bersandar atau setidaknya memberikan solusi sementara atas kondisi mereka alami.
"Kami di sini ada anak-anak dan wanita sudah tidak ganti baju seharian. Bila memang masih belum bisa dipastikan kapan kapal ditarik dan bersandar, kami kan bisa pulang melanjutkan perjalanan atau bermalam di hotel," kata dia lagi.
Penumpang kapal anak-anak yang dievakuasi di ruang tunggu Pelabuhan Bakauheni diketahui sudah ada yang terkena sakit batuk pilek.
"Tadi ada satu anak diperiksa di sini, sakitnya juga baru hari ini. Batuk pilek anak tadi mungkin kecapean," kata Korwilker Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panjang Wilayah Kerja Bakauheni, Suwoyo.
Karyawan KMP Mutiara Persada II Agus mengatakan pihaknya akan tetap bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada para penumpang ini.
"Kami akan berusaha sebaik mungkin agar kapal cepat ditarik. Sebagian penumpang juga sudah kami akomodasi perjalanan pulangnya ke daerah masing-masing," kata dia lagi.
Sisanya yang masih berada di ruang tunggu, adalah mereka yang masih mempunyai aset di kapal seperti mobil dan barang lainnya yang masih ada di sana.
Sebelumnya, Humas Basarnas Lampung, Deni Kurniawan mengatakan, lambung bagian kanan KMP Persada II kena batu karang akibat arus ombak besar mengandaskan kapal feri tersebut pada Jumat subuh.
"KMP Mutiara Persada II sebelumnya akan bersandar, namun terbawa arus kuat sehingga tersangkut batu karang pada bagian sebelah kanan lambung kapal," kata dia, saat dikonfirmasi, Jumat.
Dari kejadian itu pihak Basarnas Lampung kemudian berkoordinasi dengan pihak ASDP dan nahkoda KMP Mutiara Persada II. Rencana awal KM Mutiara Persada II akan ditarik menggunakan tugboat, namun upaya tersebut masih belum berhasil.
"Upaya penarikan tidak berhasil sehingga terpaksa dilakukan proses evakuasi penumpang," kata dia.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 04.45 WIB, saat tim menerima laporan bahwa telah terjadi kecelakaan pelayaran terhadap KMP Mutiara Persada II di Alur Masuk Dermaga Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Tim telah melakukan evakuasi penumpang menggunakan 106 KN SAR Basudewa, RIB 02 Lpg 10 dan LCT (kapal patroli) Polair 15 serta empat perahu karet polair.
Selanjutnya disusul evakuasi menggunakan LCT (kapal patroli) Polair. Hingga pukul 10.00 WIB penumpang yang sudah dievakuasi sebanyak 308 orang.
Tim SAR gabungan yang sudah berada di lokasi terdiri dari Basarnas Lampung, Polair Lampung Selatan, BPTD Lampung-Bengkulu, ASDP Bakauheni, Polres Lamsel, TNI AL, dan KSOP Bakauheni. (Ant)